SERAYUNEWS – Kejuaraan bulu tangkis di seluruh dunia berlanjut pada pekan ini. Seluruh kontinental atau benua, sedang menyelenggarakan turnamen, salah satunya yaitu Badminton Asia Championship (BAC) Tahun 2024.
Pada hari kedua atau babak utama Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri meraih hasil negatif. Gugur di BAC, membuat Bagas yang asli Cilacap dan pasangannya tersebut harus mengubur mimpi berlaga di ajang Olimpiade Paris 2024 tahun ini.
Melawan ganda Thailand, Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren di Ningbo Olympic Sports Center, Ningbo, China, Rabu (10/4/2024) pagi WIB, ganda putra Indonesia ini kalah dalam pertandingan tiga gim. Sempat unggul 21-15 di gim pertama, Bagas/Fikri lalu takluk pada dua gim berikutnya dengan skor 16-21, 17-21.
Tentunya, di atas kertas tidak sesuai prediksi. Sebab, dari sisi peringkat dan rekor pertemuan, pasanga Indonesia itu unggul segalanya.
Dalam rangking dunia, Bagas/Fikri menempati urutan ke-9, sedangkan sang lawan di tempat ke-23. Begitu pun dari head to head, dari empat pertemuan sebelumnya, selalu dimenangkan oleh unggulan kedelapan.
Namun, entah apa yang membuat keduanya dapat keok dari wakil Asean lainnya itu. Dengan target harus memenangkan turnamem kali ini, tentu membuat beban moril tersendiri demi meraih tiket Olimpiade pertamanya.
Nahas, baru bertanding perdana sudah tersingkir dari babak pertama atau 32 besar. Sekaligus memupus harapan mendampingi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sebagai wakil Merah Putih di Olimpiade Paris 2024 dari sektor ganda putra.
Rangking BWF Olympics Qualifications
Selanjutnya, hasil minor yang Bagas/Fikri raih membuat posisinya sudah bisa naik ke rangking 8 dalam BWF Olympics Qualifications. Saat ini mereka berada di urutan ke-9 dengan raihan 72.179 poin berdasarkan pantuan tim serayunews.com pada Selasa (9/4/2024).
Sementara itu seusai laga, Bagas Maulana jagoan publik Cilacap, mengungkapkan rasa kecewanya atas hasil ini. Karena, peluang menjadi tertutup rapat untuk menapaki tiket Olimpiade.
“Saya kecewa dengan hasil ini. Peluang untuk ke Olimpiade Paris tertutup sudah. Sudah tidak ada peluang lagi,” ujar Bagas, dalam unggahan PBSI di Instagram.
“Ini menjadi pembelajaran bagi saya untuk ke depannya. Meskipun begitu, saya tetap bersyukur. Kalau gagal tahun ini, semoga empat tahun mendatang, kami bisa lolos ke Olimpiade,” tambah Bagas.