Purwokerto, serayunews.com
Manager Service & Empowerment PT Sriboga, Panca Indria mengatakan, pihaknya sudah sejak lama melakukan pembinaan terhadap UKM. Pembinaan mulai dari inovasi produk, digital marketing, edukasi terkait pajak, manajemen keuangan, dan lain-lain. Bahkan untuk area di sekitar kantor pusat seperti Yogyakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, dan Jakarta, PT Sriboga mempunyai UKM binaan yang tergabung dalam UKM Naik Kelas.
“Melalui kuisioner yang kita sebar, kita lakukan maping UKM dan terbentuklah UKM dari level 1-4, selanjutnya kita berikan training secara berkala. Untuk acara seminar hari ini adalah special event di luar kelas UKM. Karena PT Sriboga ingin terus menambah UKM yang bisa tersentuh program-program kita,” katanya.
Kegiatan ini merupakan salah satu Komitmen Sriboga melalui Divisi Service & Empowerment menjalin kemitraan dengan instansi-instansi. Kemitraan dengan instansi pemerintah maupun swasta dalam memberikan edukasi kemitra UKM. Harapannya, agar mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan UKM dalam mengembangkan bisnisnya baik dari sisi inovasi, pemasaran maupun manajemen lainnya. Dalam acara tersebut ada penandatangan kerjasama antara PT Sriboga Flour Mill yang diwakili oleh Ibu Rike Sundari selaku GM Factory dengan Fakultas Pertanian Unsoed.
Dosen Fakultas Pertanian Unsoed, Condro Wibowo mengatakan, pihaknya juga mempunyai program pemberdayaan masyarakat dan untuk Prodi Teknologi Pangan. Maka, sangat tepat jika bersinergi bersama program pemberdayaan UKM dari PT Sriboga.
“Dunia akademik sekarang ini dituntut untuk dekat dengan industri, mahasiswa dipersiapkan untuk siap terjun ke industri. Sehingga kolaborasi sangat tepat karena saling mendukung. Mahasiswa kita juga berkesempatan untuk bisa magang di PT Sriboga,” jelasnya.
General Manager PT Sriboga Flour Mill, Rike Sundari menyampaikan, sampai saat ini pengelolaan bisnis UKM masih tradisional. Pengelolaan belum melek teknologi dan sebagian besar pelaku UKM berusia 40 tahun ke atas. Belum terjadi transfer usaha ke anak-anak muda. Karenanya PT Sriboga hadir dalam upaya menjadikan UKM menjadi bisnis modern yang menjanjikan, sehingga terjadi regenerasi pelaku usaha.
“Selama satu tahun ini, kita fokus adakan pelatihan digitalisasi. Semua harus bertahap, mulai dari kemasan, inovasi produk, untuk itu kita juga butuh sentuhan dari akademisi. Sebab, mahasiswa Prodi Teknologi Pangan Unsoed tentu mempunyai ilmu yang lebih dalam hal ini,” katanya.
Sementara itu, Nasional Sales Manager PT Sriboga, Jafar Sodiq menyampaikan, ada dua segmen pasar yang selama ini menjadi target market PT Sriboga, yaitu industri besar dan UKM. Bahkan UKM menduduki 80 persen pemasaran dan sisanya pada ritel.
“UKM itu paling kuat bertahan, tidak ada matinya. Hanya saja mereka memang memiliki problem, antara lain dari sisi permodalan, skill, pemasaran dan lainnya. Untuk itulah PT Sriboga hadir, dalam rangka memberikan support dan memfasilitasi berbagai hal, pengetahuan, kerjasama dan lainnya,” tutur Jafar.
Pelaku UKM tampak antusias mengikuti seminar yang pada sesi akhir juga menghadirkan chef Bangun dari Sriboga yang memberikan penampilan baking demo dengan resep-resep inovatif serta berbagi tips ke peserta yang mayoritas pelaku UKM berbasis Terigu.