SERAYUNEWS – Bak mengulang cerita era kerajaan, Solo menjadi simpul politik yang diperebutkan.
Dulu, selepas Perjanjian Giyanti 1755 Mataram terbagi dua, Yogyakarta dan Surakarta. Politik menjadi rumit karena Raden Mas Said membuat dinasti sendiri.
Pada akhirnya Solo dibagi menjadi dua kekuasaan besar yaitu Kasunanan dan Mangkunegaran.
Seolah mengulang cerita, perebutan kekuasaan itu kembali terjadi.
Solo yang dikenal dengan sebagai kandang banteng sekarang seolah terbelah dengan adanya Pilpres 2024.
Bedanya, dulu di era kerajaan dua kutub kekuatan yang pernah saling bermusuhan tiba-tiba tinggal di bawah atap yang sama.
Sekarang terbalik, yang dulu bersatu sekarang terbelah menjadi dua kutub dan tinggal di atap yang sama.
Ganjar kemudian memulainya dengan sengaja menginap di salah satu rumah warga Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo pada Sabtu (23/12/2023).
Ganjar melanjutkan kegiatan keesokan harinya dengan menikmati suasana CFD di Jalan Slamet Riyadi Solo.
Tak cukup sampai situ, Saat tiba di depan Loji Gandrung, tepat di depan rumah dina Walikota Solo, Ganjar bermain tenis meja bersama dengan Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ganjar menepis bahwa dia sedang melakukan kampanye, dan memang tidak ada atribut kampanye saat Ganjar di Solo melakukan aksinya.
Ganjar kemudian melakukan serangkaian kegiatan. Meresmikan posko pemenangan di Solo, blusukan di Pasar Notoharjo, hingga mengunjungi Gereja Katolik SP Maria Regina Purbowardayan.
Ganjar paham di Solo terjadi kompetisi khusus dengan paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran, dan dia yakin tetap akan memenangkannya.
Usai blusukan di Pasar Notoharjo, Ganjar berujar, “Oh iya (yakin Solo lumbung suara), kalau di sini yang banteng kuat sekali.” Jawaban ini terucap saat ada pertanyaan tentang potensi lumbung suara di Solo meski Gibran menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Minggu (24/12/2023).
Reaksi pun diberikan kubu Paslon 02 Prabowo – Gibran. Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily tetap yakin Gibran yang menang.
“Ya namanya juga keinginan, ya boleh-boleh saja. Tapi saya yakin rakyat Solo akan merasakan apa, bagaimana kinerja Mas Gibran sebagai Wali Kota,” ujarnya (24/12/2023).*** (O Gozali)