Perolehan suara Ganjar-Taj Yasin tidak sebesar prediksi PDI Perjuangan. Peringatan buat kelompok #2019TetapJokowi
CILACAP, SERAYUNEWS.COM — Hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Gubernur Jawa Tengah menempatkan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin unggul dari rivalnya Sudirman Said-Ida Fauziyah. Berbagai lembaga survey menempatkan Ganjar unggul 58 persen atas Sudirman 41 persen.
Kendati menang, perolehan suara Ganjar tidak sesuperior prediksi lembaga survey yang diyakini politikus PDI Perjuangan. Misalnya lembaga survey Saiful Mujani Research & Consulting menyebut pasangan Ganjar-Taj Yasin mendapat dukungan 70,1 persen, terpaut jauh dibanding penantangnya Sudirman Said -Ida Fauziyah yang hanya memperoleh 22, 6 persen. Survey ini digelar sepekan sebelum pencoblosan.
Ternyata hasil hitung cepat lebih kecil yaitu 58 persen. Dari 35 kabupaten dan di Jawa Tengah, pasangan Ganjar – Taj Yasin hanya kalah di tiga kabupaten yaitu Kebumen, Tegal, dan Brebes. Kekalahan di tiga kabupaten inilah yang membuat perolehan suara Ganjar lebih kecil ketimbang prediksinya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau lebih dikenal sebagai Bambang Pacul, membenarkan kekalahan jagoannya di tiga daerah tersebut. Bambang menduga kekalahan di tiga daerah itu dampak dari strategi kampanye Sudirman Said yang asli Brebes untuk menggembosi kantong suara kubu banteng moncong putih.
Kekalahan itu cukup membuat Bambang pasang kuda-kuda mencari sumber kekalahan sebab Kabupaten Kebumen selama ini menjadi wilayah yang dominan basis PDIP justru kebobolan. “Ada yang tidak presisi. Tiga daerah itu tergerusnya sudah hampir 2 persen dalam satu malam saja. Tergerusnya dalam,” ujar anggota DPR tersebut dii kantornya, Rabu malam, 27 Juni 2018.
Kekalahan di tiga daerah di Jawa Tengah menjadi peringatan bagi PDI Perjuangan yang bakal mengusung kembali Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden 2019. Jika puas dengan perolehan saat ini atau tidak berbuat lebih agresif, suara dukungan Jokowi bakal turun di Jawa Tengah ketimbang pilpres 2014 yang mendapat 12,9 juta suara lebih besar ketimbang perolehan Prabowo 6,4 juta suara.