Sampang, serayunews.com
Kejadian itu mulanya diketahui oleh warga yang hendak bekerja termasuk pemilik tobong bata pada Jumat pagi sekitar pukul 06.40 WIB. Saat ditemukan, pria berinisial TM (60) kondisinya tergantung serta sudah meninggal dunia.
Kejadian ini pun kemudian menggemparkan keluarga korban dan warga Desa Brani yang selanjutanya melaporkam kepada pihak Babinsa dan Babinkamtibmas setempat.
Menerima laporan warganya, Babinsa Brani Koramil 07/Maos, Serka Khajari segera mendatangi lokasi penemuan mayat. Berdasarkan hasil penanganan di TKP, korban ditemukan gantung diri dengan menggunakan seutas tali tambang yang diikatkan di penglari tobong bata.
“Dugaan awal penyebab meninggalnya korban murni karena bunuh diri akibat korban frustrasi karena menderita penyakit typus yang sudah bertahun tahun tidak sembuh-sembuh alias kronis,” ujar Serka Khajari.
Hal itu dikuatkan dengan hasil pemeriksaan Tim Medis Puskesmas Sampang yang saat datang melakukan pemeriksaan terhadap korban. Dari hasil pemeriksaan, korban ditemukan bekas lilitan tambang di leher korban dan tali tambang sepanjang kurang lebih 3,5 meter yang digunakan untuk menggantung diri.
“Ditemukan keluarnya air mani, korban meninggal diperkirakan lebih dari dua jam, tidak ditemukannya tanda tanda penganiayaan, jarak gawangan tobong bata dengan tambang pada saat digunakan untuk gantung diri kurang lebih 70 cm dan jarak kaki ke tanah kurang lebih 40 cm,” ujar Babinsa.
Istri korban mengaku sudah mengikhlaskan kematian korban, dan membuat surat pernyataan menolak untuk dilakukan proses autopsi terhadap jenazah suaminya tersebut. Atas hal itu, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.