Pandemi Covid-19 hampir dua tahun melanda. Dampaknya menerjang ke mana-mana. Salah satu yang terdampak adalah para perajin gerabah di Klaten. Turunnnya permintaan pasar menyebabkan pendapatan para perajin anjlok sampai 50%.
Klaten, Serayunews.com
Novi (30), seorang pengerajin gerabah yang tinggal di RT 02 RW 03 Pager Jurang, Bayat, Klaten bercerita, usaha yang dirintis turun – temurun dari orangtuannya sejak 2006 tetap bisa bertahan setalah merabah pemasaran secara on line.
“Kini kami mencoba menjajaki pemasaran online sejak 2019. Dulu usaha gerabah ini warisan orang tua. Tapi sejak 2021 ini kami membuka usahanya sendiri. Produk kami seperti pot, panci, wajan, piring. Karena pandemi pendapatan turun sampai 50%. Pangsa pasar kami ke Jawa Timur dan Jawa Barat seperti Cirebon, Jakarta bahkan sampai Riau. Umumnya produk yang diminati adalah perabotan rumah tangga” jelasnya saat dikunjungi Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten Rabu,(22/09/2021).
Terkait kualitas bahan Novi menjelaskan lebih memanfaatkan tanah asli Bayat. Hal itu terkait kualitas dan sifatnya yang cocok untuk gerabah.
“Kami menggunakan bahan khusus seperti tanah 3 macam yang ada di Bayat. Tanah di sini unik dan kualitas tanahnya lebih kuat. Warnanya juga berbeda dengan tanah-tanah yang lain. Untuk pot peminat nya masih stabil sampai Omzet pot naik hampir kurang stock. Sekarang belum berani ekspor, biaya ekspor mahal. Omzet pot terus naik permintaanya. Biasanya pesanan dikirim lewat ekspedisi dan memesannya melalui instagram dengan username @wdnoviana_gerabah_bayat. Pemasaran kami saat ini mengandalkan instagram” katanya.
Menanggapi penurunan omzet pengerajin gerabah, Kepala Bagian Perekonomian Setda Klaten Cahyo Dwi Setyanto kepada Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Kamis, (23/09/2021) mengaku anggaran pemerintah untuk para pengerajin terpaksa direfocusing. Pemihakan bantuan untuk pengusaha dialihkan untuk penanganan Covid-19.
“Selama pandemi kami masih bisa melakukan pembinaan bagi para pelaku usaha sebagai bentuk perhatian pemerintah. Selain itu untuk promosi, pemihakan pemerintah bisa dilakukan dengan memanfaatkan Showroom Dekranasda. Pekan depan akan ada tamu dari Jawa Timur langsung berkunjung ke Dekranasda Klaten. Maaf untuk program bantuan bagi pengusaha dan pengerajin terpaksa direfocusing” jelas Cahyo. (Tim Pemberitaan Dinas Kominfo Klaten/Editor Joko Priyono/klatenkab.go.id)