Dikatakan Arief, sebagai kilang pengolahan, pihaknya siap menjalankan tugas menyediakan BBM sesuai demand untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri dari kebutuhan normal.
“Kilang Cilacap merupakan penyuplai BBM di Pulau Jawa mencapai 60 persen dan kebutuhan Nasional 33 persen. Ini tentu menjadi tanggung jawab besar yang wajib kami jalankan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra mengapresiasi kinerja RU IV yang telah melakukan berbagai improvement sehingga distribusi BBM di Pulau Jawa maupun cadangan secara nasional bisa terkendali dan kehandalan operasional relatif terjaga aman.
“Kami yakin dari banyaknya pengalaman menghadapi Lebaran jika kita tetap bergandengan tangan, baik RU maupun Pertamina Retail semuanya akan dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi pelengkap komunikasi dan koordinasi yang dapat memunculkan ide-ide atau gagasan baru.
“Jika selama ini kami hanya berkomunikasi dengan Pertamina Retail, ke depannya koordinasi bisa melibatkan semua RU,” ujar Yapit.
Fuel Terminal Manager Lomanis, Rahmat Febriadi menjelaskan, Pertamina memiliki infrastruktur yang memadai guna mendukung pendistribusian dan pemasaran produk energi yang dihasilkannya, termasuk produk BBM.
“Melalui pipa, kilang Cilacap menyuplai ke beberapa terminal BBM dan LPG di Jawa Tengah seperti Lomanis, Maos, Rewulu, dan Boyolali. Untuk Tasikmalaya dan Bandung Grup, di Jawa Barat. Sedangkan melalui kapal, kilang Cilacap menyuplai ke beberapa wilayah di Regional Jawa Bagian Barat (JBB), JBT hingga Jawa Timur termasuk produk Avtur,” pungkasnya.
Kunjungan kerja BPH Migas ini, diakhiri dengan pantauan langsung tim komite ke area kilang.