Hadiri Rembug Tokoh Agama, Mantan Menag Lukman Syaifudin Ungkap Keprihatinan
Nasional

Hadiri Rembug Tokoh Agama, Mantan Menag Lukman Syaifudin Ungkap Keprihatinan

Bagikan:
Mantan menteri agama
Mantan Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin memberikan pernyataan pers dalam rembug bersama lintas tokoh nasional, di Kabupaten Rembang, Jateng, Minggu (12/11/2023). (dok Acara Rembug tokoh agama)

SERAYUNEWS– Mantan Menteri Agama 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin ikut menghadiri rembug bersama dengan sejumlah tokoh nasional intas agama di kediaman KH Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah pada Minggu (12/11/2023).

Lukman Hakim juga ikut mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi nasional belakangan ini. Sama seperti tokoh nasional yang lain, Lukman juga mempertanyakan kepada Gus Mus, mengapa republik ini seolah dikelola tanpa hati nurani.

“Kenapa kami sowan, silaturahim ke Gus Mus? Karena kami merasa beliau adalah sosok yang memiliki kejernihan berfikir dan kedalaman rasa. Jadi kami ingin, selain silaturahmi tentu sowan, kami sebenarnya ingin mengkonfirmasi apakah yang kami rasakan, apakah yang kami alami, yang kami ketahui dari beragam sumber informasi itu juga dirasakan oleh beliau,” kata Lukman, saat menggelar press conference yang rilisnya diterima serayunews.com.

Ia menuturkan, ternyata Gus Mus juga merasakan hal yang sama. Secara eksplisit Gus Mus mengatakan bahwa apa yang disampaikan para tokoh nasional lintas agama, sejatinya adalah refleksi dari yang dirasakan masyarakat Indonesia saat ini.

“Jadi ini bukan pikiran elitis, bukan analisis kaum intelektual, dan seterusnya, tapi ya karena beliau juga merasakan hal yang sama dan beliau memang hidup di tengah-tengah masyarakatnya, maka ini refleksi atau curhatan ini semua hakikatnya adalah apa yang terjadi di tengah-tengah kita,” jelasnya.

Lukman menuturkan, Gus Mus menekankan bahwa bangsa Indonesia harus kembali kepada nilai, karena saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis nilai. Hal ini tidak hanya dialami penyelenggara negara, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.

“Bahkan, beliau secara khusus tadi mengatakan kepada saya, boleh jadi sebagian penyelenggara negara tidak berperilaku, tidak bersikap sebagaimana yang kita harapkan, itu juga karena sebagian masyarakat kita juga mengalami krisis nilai yang sama,” katanya.

Melalui rembug bersama tersebut, para tokoh lintas agama nasional ingin menyadarkan seluruh masyarakat dan seluruh penyelenggara negara agar kembali kepada nilai-nilai luhur, etika dan moral. Hal tersebut, akan terus digaungkan agar menggugah kesadaran masyarakat dan penyelenggara negara.

Editor: Kholil Rokhman