SERAYUNEWS – Memasuki akhir Februari 2024, harga beras di Kebumen mengalami kenaikan tajam. Di pasaran, satu kilogram beras kini mencapai harga Rp16.000.
Kenaikan harga beras tidak hanya di Kabupaten Kebumen, tapi juga di daerah lain seluruh Indonesia.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kebumen, harga beras mengalami kenaikan mulai akhir Januari 2024.
Sebelumnya Rp11.000/Kg untuk jenis beras medium berangsur naik kisaran Rp13.000 sampai Rp14.000 per Kg. Hal ini, terjadi karena beberapa hal. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya.
Beras premium saat ini harganya pada kisaran Rp14.500 sampai Rp16.000 per Kg. Sebelumnya pada 2023, juga pernah terjadi kenaikan harga beras medium bulan Oktober kisaran Rp12.500 sampai Rp13.000 per Kg.
Tetapi berangsur turun dan stabil menjadi Rp12.000 sampai pertengahan Januari 2024.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kebumen, Udy Cahyono mengatakan, terjadinya kenaikan harga beras karena sejumlah hal.
Pertama, terjadinya bencana alam banjir di sentra produksi beras seperti di Demak, Pati dan sekitarnya. Hal ini menurutnya, mengakibatkan gagal panen dan distribusi menjadi terhambat sampai pasar Tumenggungan.
“Berdasarkan keterangan beberapa pedagang pasar Tumenggungan, sebagian beras mengambil ke wilayah tersebut. Sehingga mengakibatkan harga naik, karena ketersedian stok di sentra penghasil padi berkurang,” ujar Udy, Rabu (21/2/2024) di kutip serayunews dalam laman kebumenkab.go.id.
Kedua, kenaikan harga juga karena mundurnya musim tanam padi di Kabupaten Kebumen. Semula Januari 2024 menjadi Februari sampai dengan Maret, menjadi Maret hingga April 2024 sebagai dampak El Nino.
“Kondisi ini mempengaruhi kenaikan harga beras pada umumnya, termasuk di Kabupaten Kebumen. Meskipun sesuai data Dinas Pertanian dan Pangan, untuk produksi beras di Kabupaten Kebumen selalu surplus setiap tahunnya,” terang Udy.***