Para pedagang diimbau memanfaatkan situasi atau aji mumpung, saat harga cabai melambung tinggi. Masyarakat juga jangan panik dan melakukan panic buying, terlebih karena cabai merupakan komoditas yang mudah rusak atau busuk.
Purbalingga, serayunews.com
Hal itu seperti diungkapkan Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin. Pihaknya belum bisa melakukan langkah apa pun, untuk merespons fenomena kenaikan harga cabai di pasaran.
Sementara ini, pemkab baru sebatas memberi edukasi ke masyarakat konsumen untuk tidak panic buying. Sebab, hal ini bisa semakin menambah kenaikan harga.
“Pedagang dan pengecer jangan aksi borong kulakan, karena cabai komoditas yang mudah rusak/busuk. Jangan sampai nanti ternyata penjualan di luar ekspektasi, malah mengalami kerugian,” katanya.
Selain itu, ada imbauan juga kepada masyarakat rumah tangga. Jika kondisi memungkinkan, untuk sementara mengurangi konsumsi cabai rawit merah.
“Mungkin bisa mengganti dengan yang komoditas substitusinya. Pedagang juga harapannya tidak melakukan kecurangan, memanfaatkan situasi,” katanya.