Purwokerto, Serayunews.com
Yuli Rohmat pedagang cabai rawit merah di Pasar Manis Purwokerto memberikan pengakuannya. Dia mengatakan, harga cabai rawit merah sudah mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.
“Waktu itu sempat turun Rp 90 per kilogramnya, sekarang naik lagi sampai Rp 120 ribu per kilogramnya,” kata dia Minggu (14/3).
Yuli menambahkan, bahwa kenaikan tersebut sudah terjadi pada saat dirinya membeli dari tengkulak. Namun, untuk kepastian mengapa harga cabai rawit meninggi dirinya tidak mengetahuinya secara pasti.
“Informasi dari tengkulak, katanya faktor cuaca, beberapa hari ini kan hujan terus,” ujarnya.
Sementara itu menurut pemilik warung makan Si Panci Baturraden, Saladin Ayyubi sempat terkejut dengan harga cabai rawit merah yang begitu tinggi. Mengingat cabai rawit merah bahan pokok dalam makanannya, ia pun tetap membeli, meski harga tinggi.
“Palingan, saya mengurangi cabai rawitnya, semisalnya membuat sambal, ya cabai rawitnya saya kurangi,” kata dia.
Saladin berharap kepada pemerintah, agar lebih memperhatikan kesetabilan harga di pasaran. Terlebih di masa Pandemi Covid-19.
“Sekarang konsumen tidak seperti dulu (sebelum pandemi, red) malah harga bahan makanan semakin meninggi. Tentunya kami sangat berharap kepada pemerintah untuk bisa menyetabilkan harga,” ujarnya.
Senada juga diungkapkan oleh Mulyana, pedagang ketoprak, gado-gado, dan rujak. Dia mengaku akan berusaha memberikan pengertian kepada konsumen, terutama mereka yang menyukai pedas untuk menambah uang ekstra jika ingin kepedasannya lebih.
“Jadi nanti kalau mau pedas ya ada tambahannya lagi. Karena memang harganya lagi tinggi banget, kalau kami seperti harga semula keuntungannya kecil sekali,” kata dia.