Purbalingga, serayunews.com
Sejak pertengahan Agustus, harga telur ayam merangkak naik. Di pasaran yang awalnya sekitar Rp 27.000 sampai saat ini mencapai Rp 31.000 per kilogram. Harga itu sebagai harga tertinggi, selama tahun 2022.
Bagi pengusaha makanan, kondisi ini menjadi hal yang memberatkan. Mereka pun mencari alternatif untuk menyiasati modal, agar tetap bisa produksi. Di antaranya dengan membeli telur tanpa kulit, di peternak ayam telur langsung.
Peternak di wilayah Karangcengis, Kecamatan Bukateja, Gino memberikan penjelasannya. Sejak kenaikan harga telur di pasaran, kandang milik Gino lebih ramai kadatangan pembeli. Mereka datang untuk membeli telur sortiran.
“Telur yang dijual ke pasaran kan yang kondisinya utuh atau bagus. Kalau yang retak atau pecah sedikit, saya kumpulkan, kemudian saya kupas dan isinya saya satukan di wadah,” katanya, Jumat (26/08/2022).
Isi telur yang sudah dikupas, lanjut Gino, kemudian dikemas dalam plastik, masing-masing berbobot 1 kilogram. Harga jual telur itu, tentu beda dengan telur yang utuh atau baik. Harga jual telur sortiran itu berkisar Rp 24.000 per kilo.
“Setiap hari bisa mencapai 20 kilogram, ya bisa dapet Rp 400 ribu – Rp 500 ribu. Tapi, harus telaten mengupas dan mengemas ke plastik,” ujarnya.