SERAYUNEWS – Tim SAR gabungan masih berjuang mencari Tedi Septian (28), pekerja proyek penguatan tebing Sungai Klawing yang terseret banjir bandang di Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga. Pencarian memasuki hari keenam, Jumat (8/8/2025), dan hingga kini korban belum ditemukan.
Sebelum memulai operasi pencarian, tim SAR bersama keluarga korban menggelar doa bersama di lokasi kejadian. Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Prayitno, mengatakan momen ini sebagai bentuk harapan dan spiritualitas dalam misi kemanusiaan tersebut.
“Semoga hari ini diberi kemudahan dan korban yang hanyut bisa ditemukan,” ujarnya kepada serayunews.com.
Menurut Prayitno, tim tetap fokus di lokasi pencarian yang sama seperti hari-hari sebelumnya.
Namun, pihaknya menambah jumlah personel dari berbagai instansi seperti Basarnas, SAR Purbalingga, BPBD, TNI, Polri, serta sejumlah relawan.
Insiden ini terjadi saat tiga pekerja terseret arus banjir bandang saat bekerja di proyek tebing Sungai Klawing. Dua korban, yakni Sarwoyo (50) dan Muhyadi (60), warga Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang, sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara satu korban lainnya, Tedi Septian, warga Majenang, masih dalam pencarian.
Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, menyempatkan diri mengunjungi rumah duka korban di Dukuh Merden, Desa Penaruban, Kamis (7/8/2025). Dalam kunjungannya, ia menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya dua warga setempat.
“Kami ikut berduka yang sedalam-dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” ungkap Bupati Fahmi.
Ia menegaskan bahwa kedua korban gugur saat menjalankan tugas mulia, yakni mencari nafkah dan membantu pembangunan demi keselamatan masyarakat.
“Mereka sedang melakukan pekerjaan yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang. Semoga Allah menempatkan mereka dalam kemuliaan,” tuturnya.
Bupati juga mengingatkan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam proyek-proyek infrastruktur, terutama yang bersinggungan langsung dengan alam dan risiko bencana.