
SERAYUNEWS – Hari Sabtu dan Minggu apakah tetap ada Operasi Zebra 2025? Operasi Zebra menjadi salah satu agenda tahunan Polri yang selalu menarik perhatian masyarakat, terutama para pengendara yang beraktivitas di kota-kota besar.
Menjelang akhir tahun, pertanyaan mengenai jadwal pelaksanaannya kembali mencuat, termasuk apakah razia tetap dilakukan pada hari Minggu yang identik dengan suasana santai dan mobilitas yang cenderung lebih rendah.
Banyak pengemudi berharap akhir pekan menjadi area aman dari penindakan, namun faktanya tidak sesederhana itu. Untuk menjawab kegelisahan tersebut, berikut rangkuman lengkap mengenai aturan, jadwal, serta pelaksanaan Operasi Zebra 2025.
Operasi Zebra merupakan kegiatan penegakan hukum lalu lintas yang dilaksanakan secara nasional oleh Polri.
Tujuannya adalah meningkatkan kepatuhan, menekan angka kecelakaan, serta menciptakan kondisi jalan raya yang aman dan tertib bagi seluruh pengguna jalan. Untuk tahun 2025, Operasi Zebra dijadwalkan berlangsung pada 17 hingga 30 November.
Setiap pelaksanaan operasi selalu diiringi pendekatan edukatif. Polri menekankan bahwa sasaran utama bukan sekadar memberi tilang, tetapi juga membantu pengendara memahami pentingnya keselamatan dalam berkendara.
Pendekatan lebih humanis diterapkan, selaras dengan konsep Vision Zero yang mengutamakan keselamatan pengguna jalan paling rentan, termasuk pejalan kaki.
Selama operasi berlangsung, petugas melakukan penindakan selektif, terutama terhadap pelanggaran yang berpotensi membahayakan keselamatan, seperti tidak memakai helm SNI, melawan arus, berkendara sembari menggunakan ponsel, atau mengemudi dalam pengaruh alkohol.
Pertanyaan mengenai pelaksanaan Operasi Zebra pada hari Minggu seringkali muncul setiap tahun. Jawabannya jelas: ya, Operasi Zebra tetap bisa dilakukan pada hari Minggu.
Operasi ini bersifat menyeluruh dan berlangsung setiap hari selama masa penindakan, termasuk akhir pekan dan hari libur nasional.
Meski demikian, intensitasnya pada hari Minggu cenderung lebih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat mobilitas masyarakat yang menurun di akhir pekan.
Dalam banyak kasus, operasi pada hari Minggu lebih menitikberatkan pada edukasi dan pencegahan, bukan penindakan masif. Lokasi razia pun lebih fleksibel, disesuaikan dengan pola keramaian seperti kawasan wisata atau titik yang sering dilalui warga usai ibadah.
Namun, rendahnya intensitas tidak membuat hari Minggu benar-benar bebas dari pemeriksaan. Polisi memiliki kewenangan penuh menggelar operasi di mana saja dan kapan saja selama rentang operasi.
Pelaksanaan Operasi Zebra, baik pada hari biasa maupun hari Minggu, tidak memiliki jam baku. Secara umum, operasi dapat dilakukan mulai pukul 09.00 hingga 22.00.
Rentang waktu yang luas ini memungkinkan petugas menyesuaikan penindakan dengan pola arus lalu lintas di masing-masing wilayah.
Beberapa kota memiliki karakteristik tersendiri. Misalnya, Bandung lebih sering mengadakan operasi pada jam rawan pelanggaran, seperti pukul 09.00–12.00 atau 16.00–20.00.
Di Jakarta, razia dapat dilakukan pagi, siang, hingga malam, menyesuaikan kepadatan lalu lintas ibu kota. Sementara itu, Yogyakarta biasanya melaksanakan operasi pada jam aktivitas wisata yang tinggi.
Di hari Minggu, operasi cenderung jarang dilakukan pada malam hari karena arus kendaraan relatif menurun, namun potensi pemeriksaan tetap ada.
Untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai titik razia atau aturan lalu lintas terkini, pembaca dapat memantau pembaruan berita dari berbagai portal terpercaya.***