Advertisement
Advertisement
Purbalingga, serayunews.com
“Petani lada tersebut tergabung dalam Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Berkah Lada yang ada di Desa Langgar Kecamatan Kejobong,” kata Kabid Kelembagaan dan Kerjasama Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermasdes) Purbalingga Ngudiarti, Jumat, 16 September 2022.
Dia menyampaikan Desa Langgar awalnya dikenal sebagai sentra lada. Namun sejak lima tahun lalu banyak tanaman lada yang mati karena penyakit pembusukan akar. Guna mengatasi kondisi tersebut Jalal Wahyudi mengembangkan inovasi budidaya laya dengan sistem sambung.
“Jadi tanaman lada dikombinasikan dengan tanaman Melada (Lada Sambung) mulai tahun 2018,” terangnya.
Sementara itu Jalal Wahyudin menyampaikan bahwa bahwa ada solusi supaya lada tahan terhadap berbagai serangan penyakit yang disbabkan oleh busuk akar dan jamur fusarium. Yaitu dengan menyambung pohon lada dengan melada yang merupakan tanaman asli dari rawa-rawa hutan amazon sehingga bisa tumbuh di lahan basah dan perakarannya lebih kuat.
“Dalam uji faktual di lapangan saya mengamati lada sambung mempunyai keunggulan tahan terhadap berbagai jenis penyakit mulai dari busuk akar, busuk pangkal batang, serangan jamur fusarium, pertumbuhannya lebih cepat, kuantitas hasil produksi lebih banyak, dan tidak tergantung dengan salah satu jenis pupuk,” jelasnya.
Posyantekdes Berkah Lada juga telah membagikan bibit lada sambung kepada masyarakat untuk dipraktikkan di lingkungan mereka untuk membedakan dengan lada yang belum disambung. Dengan berhasilnya pengembangan lada sambung geliat perekonomian petani lada mulai terlihat.
“Harapannya ke depan lada sambung dapat menjadi solusi bagi petani lada untuk kembali bertani lada baik di Desa Langgar ataupun sekala nasional dan bisa membangkitkan geliat perekonomian petani lada,” pungkasnya.
Rencananya Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Nasional akan berlangsung tanggal 19-24 September mendatang.