SERAYUNEWS – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah unggahan yang bikin geleng-geleng kepala. Lantaran, salah satu bagian Tugu Titik Nol IKN muncul tulisan “Lorem Ipsum Dolor Amet”.
Kejadian ini pertama kali ramai setelah akun X (dulu Twitter) @jeJA*** membagikan foto Tugu Titik Nol berwarna cokelat itu pada Kamis (17/4/2025).
“Temen ada yg iseng ke Nusantara kirim foto ini. Komen gue: kok bisa selengah ini yaa??” tulisnya. Foto tersebut menunjukkan plakat bertuliskan “Lorem Ipsum Dolor Amet, Consectetuer Adipiscing Elit”.
Warganet pun langsung bereaksi. Banyak yang mempertanyakan bagaimana tulisan placeholder seperti itu bisa lolos dan terpasang di proyek berskala nasional.
Viralnya tulisan ini tak pelak membuat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) harus buka suara.
Plt Deputi Bidang Sarana dan Prasarana OIKN, Danis H. Sumadilaga, mengonfirmasi bahwa tulisan tersebut hanyalah stiker sementara yang seharusnya diganti dengan narasi yang benar.
Menurutnya, saat ini narasi resmi untuk plakat tengah dalam proses penyelesaian. Sayangnya, sebelum itu terpasang, papan dummy sudah lebih dulu terpajang dan akhirnya viral.
Ia memastikan bahwa kejadian ini akan menjadi perhatian khusus agar tidak terulang di kemudian hari, apalagi menyangkut fasilitas publik yang menyedot perhatian nasional.
Bagi sebagian orang, kejadian ini mungkin sekadar lucu-lucuan. Tapi di mata publik luas, ini mencerminkan kelalaian yang seharusnya bisa dicegah.
Tak sedikit netizen yang menyayangkan kejadian ini, mengingat proyek IKN adalah salah satu mega proyek strategis nasional yang menjadi wajah masa depan Indonesia.
“Ini bukan sekadar salah tulis. Ini soal citra dan kredibilitas,” tulis salah satu pengguna X dalam kolom komentar. Yang lain berkelakar, “Mungkin Nusantara belum siap isi, makanya pakai dummy dulu.”
Kalau Anda pernah berkecimpung di dunia desain atau percetakan, pasti tidak asing dengan istilah ini.
“Lorem Ipsum” adalah contoh teks atau teks tiruan yang digunakan oleh desainer dan penerbit sebagai pengganti konten asli.
Tujuannya sederhana: agar perhatian tidak tertuju pada isi tulisan, melainkan pada tata letak, tipografi, dan tampilan visual.
Teks ini biasanya muncul otomatis ketika Anda membuat desain di Canva, Adobe Illustrator, atau software layout lainnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa lorek ipsum adalah teks standar yang sering digunakan sebagai contoh atau placeholder dalam desain grafis, percetakan, dan penerbitan.
Bahkan di Microsoft Word pun, teks ini digunakan untuk menunjukkan petunjuk fitur. Menurut laman lipsum.com, kalimat ini berasal dari naskah Latin kuno yang sudah digunakan sejak abad ke-16.
Yang pasti, “Lorem Ipsum” tidak memiliki arti apa pun. Justru karena tidak bermakna, teks ini sangat cocok sebagai isian sementara saat mendesain tampilan visual.
Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa perhatian pada detail kecil bisa berdampak besar. Meskipun sepele, penggunaan teks dummy di fasilitas permanen bisa menciptakan persepsi negatif terhadap manajemen proyek.
Anda yang bekerja di dunia desain atau komunikasi visual mungkin sudah akrab dengan istilah dummy text dan tahu risikonya bila sampai lupa diganti.
Namun bagi masyarakat umum, tulisan asing di monumen nasional bisa menimbulkan kebingungan hingga cibiran. Demikian arti lorem ipsum yang ada di Tugu Titik Nol IKN.***