SERAYUNEWS – Nabi Muhammad memang mempunyai banyak ajaran yang kerap menjadi pedoman, termasuk hidup sederhana.
Hidup sederhana ala Nabi Muhammad dapat mempunyai dampak yang positif, khususnya terhadap lingkungan di sekitar Anda.
Pasalnya, di tengah dominasi materialisme dan konsumerisme, hidup sederhana seolah menjadi hal yang sangat aneh dan asing.
Oleh karena itu, umat Muslim mesti berhenti sejenak dan merenungkan ajaran Illahi yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Anjuran hidup sederhana tersebut bisa menunjuk dua sisi, yakni larangan untuk bersikap israf dan tabdzir, serta anjuran memelihara sikap qanaah dan zuhud.
Lantas, apa saja hidup sederhana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad?
Pertama yang dapat Anda lakukan adalah hidup di dunia layaknya seorang musafir.
Jadi, umat Muslim bisa melakoni hidup di dunia seperti seorang pengembara.
Lantaran seperti musafir, umat Muslim pun harus mempersiapkan dari ketika kembali ke kampung halamannya.
Artinya, umat muslim tidak boleh terlena ketika hidup di dunia. Apalagi, sampai abai terhadap perjalanan pulang ke akhirat.
Tren kuliner yang sedang menjamur, seperti mukbang, kerap membuat banyak makanan terbuang atau food waste.
Padahal, Nabi Muhammad sudah menganjurkan bahwa porsi maksimal makanan adalah sepertiga perut. Sementara itu, dua per tiga lainnya diisi air minum dan udara.
Hal tersebut tercantum di HR Ibnu Majah dari Al Miqdam bin Ma’dikarib radiyallahu ‘anhu berikut ini.
ما مَلَأ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا من بطن، بِحَسْبِ ابن آدم أُكُلَاتٍ يُقِمْنَ صُلْبَه،ُ فإن كان لا مَحَالةَ، فَثُلُثٌ لطعامه، وثلث لشرابه، وثلث لِنَفَسِهِ
Artinya: Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika memang harus melebihi itu, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya. (HR Ibnu Majah dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radiyallahu ‘anhu)
Nabi Muhammad juga mengajarkan bahwa baju yang Anda pakai mesti indah, tetapi tidak perlu mewah.
Anjuran tersebut tercantum dalam sebuah hadis HR At-Tirmidzi dari Mu’az bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu.
مَنْ ترك اللباسَ تَوَاضُعًا لله، وهو يقدر عليه، دعاه اللهُ يومَ القيامةِ على رُؤُوسِ الخَلَائِقِ حتى يُخَيِّرُهُ مِنْ أَيِّ حُلَلِ الإِيمَانِ شَاءَ يَلْبَسُهَا
Artinya: Barangsiapa meninggalkan pakaian (mewah) karena merendahkan diri kepada Allah ﷻ, padahal dia mampu mengenakannya, niscaya Allah ﷻ memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk untuk disuruh memilih jenis pakaian iman mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan. (HR At-Tirmidzi dari Mu’az bin Anas Al-Juhani radiyallahu ‘anhu).
Nabi Muhammad juga konon paling senang dengan pakaian gamis dan hibarah, yaitu baju yang berasal dari negeri Yaman.
Air mempunyai peran yang sangat banyak, seperti membersihkan diri, pakaian, dan peralatan yang Anda pakai.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad melarang umat muslim untuk menggunakan air secara boros.
Terakhir, Nabi Muhammad merupakan sosok yang tidak pernah merasa risau, apalagi soal makanan yang ingin dikonsumsi besok.
Hal itu terjadi karena beliau selalu bersyukur dengan apa yang sudah didapatkan hari ini. Jadi, Nabi Muhammad tetap merasa tenteram.
Itulah lima hidup sederhana ala Nabi Muhammad yang membuat hati Anda lebih tenang. Semoga bermanfaat.*** (Umi Uswatun Hasanah)