SERAYUNEWS – Kembali terjadi, antusiasme warga asal Jawa Tengah (Jateng) yang berdomisili di wilayah Jabodetabek atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi nampak terlihat dalam mempersiapkan pulang ke kampung halaman.
Progam mudik gratis dengan menggunakan kereta api baru buka pada hari ini, Rabu (13/3/2024) pukul 09.00 WIB. Dalam pantauan tim serayunews.com, sore harinya sudah ludes terpenuhi.
Kepastian ini terdeteksi melalui pengumuman di https://pedamateng.penghubung.
“Sugeng Rawuh! INFORMASI, Pendaftaran Mudik Telah Selesai Karena Kuota Telah Habis,” tulis pengumuman situs Peda Mateng Penghubung Jateng.
Hal demikian, sama persis terjadi ketika pembukaan pendaftaran mudik gratis Jateng dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah via armada bus pada tanggal 6 Maret 2024 lalu.
Sebanyak 12 ribu tiket bus dari panitia penyelenggara yang bekerjasama dengan instansi terkait, ludes terpesan oleh pekerja sektor informal di daerah Jakarta dan sekitarnya.
• Rute Jakarta-Semarang dengan KA Menoreh dengan kuota 576 kursi. Keberangkatan Minggu, 7 April 2024 pukul 16.50 WIB di Stasiun Pasar Senen Jakarta.
Bagi Pekerja Informal
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sarido menekankan mudik gratis 2024 bagi pekerja informal berpenghasilan rendah. Misalnya, pengojek, asisten rumah tangga, pedagang asongan, pedagang kaki lima, hingga buruh.
“Di 2024 ini mempersyaratkan ber-KTP Jawa Tengah. Tahun ini kita sediakan bagi masyarakat yang benar-benar kurang mampu. Untuk seat bus, disediakan kurang lebih 11.400 dan kereta api kurang lebih 1.088 seat,” kata Sarido sebagaimana rilis resmi Pemprov Jateng.
Pihaknya, mengimbau warga Jateng agar berhati-hati jika menerima informasi mudik gratis. Konfirmasikan melalui saluran resmi pemerintah atau perusahaan.
“Ketika ada orang tak bertanggung jawab menyampaikan ada informasi mudik gratis (tapi) berbayar, itu harus dicek dulu. Jangan sampai warga sudah menunggu mudik gratis, cuma bayar Rp50 ribu, tapi penipuan. Uangnya sudah masuk, tapi tak ada (terdaftar) mudik gratis,” paparnya.
Sarido menerangkan oknum biasanya memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat terkait mudik gratis. Modusnya yakni uang ditarik sebagai biaya pengantaran ke titik kumpul mudik.
“Tapi ini mengantar akses berangkat ke titik pemberangkatan, diakomodir untuk mobil. Alibinya seperti itu. Jadi, lebih hati-hati,” pungkasnya.