ilustrasi. gambar oleh Peter H dari pixabay
Tumbbad adalah film India. Lebih tepatnya film Bollywood. Tapi jangan pernah membayangkan bahwa film ini penuh dengan nyanyian, tangis, balas dendam, dan jogetan. Tumbbad adalah film yang bisa membuat bulu kuduk Anda berdiri.
Cilacap Serayunews.com
Film yang dirilis tahun 2018 ini mendapatkan banyak apresiasi, juga menjadi box office. Ini adalah cerita horor dengan latar pada awal sampai jelang pertengahan abad 20. Sepi, lorong, rintik hujan, dan kegelapan adalah sebagian gambaran yang muncul di Tumbbad. Bahkan, nuansa gambar yang tak cerah memang seperti sengaja dimunculkan dalam film garapan Rahi Anil Barve dan Anand Gandhi itu. Mungkin untuk memberi aura kengerian.
Tumbbad adalah nama sebuah desa yang dikutuk selalu hujan. Di desa itu ada hasrat yang diburu oleh lelaki bernama Vinarak Rao. Ada cerita tentang kekayaan yang tersimpan pada sebuah bangunan besar atau kastil, di Tumbbad. Rao, ingin memburu dan memastikan tentang cerita kekayaan itu. Kekayaan yang bersumber dari Hastar, dewa yang tamak dan tak boleh disembah serta dihapus dari sejarah.
Ada yang sudah berusaha mengambil harta di kastil itu. Tapi dia tewas di tangan Hastar. Cerita tentang keheningan dan horor itu makin muncul kala Rao memasuki kastil. Dia ingin memburu harta yang dimiliki Hastar. Gelap jadi pemandangan ketika Rao masuk ke kastil. Dia melewati satu sumur ke sumur lainnya. Menggunakan tambang, sampai akhirnya dia ada di dasar yang penuh dengan warna merah darah.
Rao memiliki cara dan mengetahui jika Hastar adalah sosok yang selalu lapar. Saat di dasar yang penuh warna merah darah itu, Rao melingkari areanya dengan sesuatu berwarna putih. Jika Hastar masuk ke area lingkaran itu, maka akan hancur.
Lalu, Rao membawa sebuah boneka makanan. Boneka ini untuk menarik Hastar datang. Benar saja, Hastar dengan wajah yang seram itu datang. Oleh Rao boneka dilempar ke satu sudut. Hastar memburu boneka itu, memakannya. Selama Hastar sibuk makan boneka, Roa merobek bagian pantat belakang pakaian Hastar. Dari robekan itu akan muncul banyak koin emas. Dipungutlah emas itu secara cepat. Lalu Rao memanjat dan pergi dari sumur itu.
Begitulah cara Rao mendapatkan kekayaan. Dia berulang melakukannya. Selain itu, menyiapkan anaknya untuk melakukan hal serupa, masuk kastil memancing Hastar keluar dan mengambil koin emasnya. Setelah waktu lama berlalu, anak Rao mulai besar. Maka si anak ini diajak berburu emas dan berjumpa dengan Hastar.
Kala awal pertama mendapatkan kesempatan, sang anak agak ceroboh sampai kemudian dia terancam nyawanya oleh Hastar. Setelah pengalaman pertama itu, sang anak memiliki ide lain. Dia meyakinkan sang ayah, yakni Rao agar membuat banyak makanan boneka.
Logikanya adalah jika banyak boneka yang disebar, maka Hastar akan makin sibuk memakan boneka dan koin emas yang ada di pantatnya bisa dikeruk lebih banyak. Rao sepakat dengan ide itu. Datanglah kembali dua orang itu ke sumur di kastil.
Sudah sangat banyak makanan boneka yang disiapkan. Namun, petaka muncul. Saat Rao memancing Hastar dengan dua boneka, ternyata yang muncul adalah dua Hastar. Ketika boneka yang banyak itu dikeluarkan dari karung, Hastar yang muncul makin banyak. Kacau! Mereka tidak hanya berhadpaan dengan satu hastar, tapi banyak hastar, sebanyak boneka yang mereka siapkan.
Dari sini, keserakahan untuk mendapatkan harta telah menjadi petaka. Rao kemudian memutuskan untuk menempelkan semua boneka ke tubuhnya dan memanjat keluar dari Sumur. Karena Rao sudah diamankan dengan lingkaran, maka dia aman sampai keluar dari sumur.
Sementara Hastar yang mengejarnya hancur lebur karena memasuki area lingkaran. Tak ada banyak emas yang didapatkan. Si anak ditinggal sendirian di sumur sampai kemudian dia keluar ketika sudah aman. Ketika Rao dan anak bertemu, si anak memilih untuk tak menyelamatkan sang ayah yang sudah bersimbah darah.
Slentingan setting di masa lalu menghiasi Tumbbad. Slentingan tentang kemerdekaan India, tentang hasrat lelaki yang memiliki simpanan, tentang masa ketika Inggris masih berkuasa di Hindustan. Namun, menurut saya, arus utamanya adalah horor yang mencekam dan keserakahan yang paripurna. Tumbbad telah memberi gambaran lain dari gemerlap Bollywood. (Kholil)