SERAYUNEWS-Hujan lebat yang terjadi pada Kamis (21/11/2024) mulai sore hingga malam hari. Imbasnya, sejumlah tebing di tepi jalan Banjarnegara longsor, bahkan hingga menyebabkan sejumlah material longsoran menutup jalan.
Selain menutup jalan, di beberapa tempat longsor juga menyebabkan jalan utama warga retak hingga hampir separuh jalan. Kondisi ini menyebabkan arus lalu lintas masyarakat sempat terganggu.
Longsor juga terjadi di jalan utama Banjarnegara-Wonosobo, tepatnya di Desa Bandingan, Kecamatan Sigaluh. Longsoran tebing setinggi sekitar 10 meter pada, Kamis (21/11/2024) pukul 21.00 WIB ini menyebabkan akses lalu lintas terganggu akibat tumpukan material longsor menutup lebih dari separuh jalan.
Tak hanya itu, longsor juga menyebabkan tebing penahan jalan di Desa Ponjen, Kecamatan Pagedongan kembali longsor. Hal ini menyebabkan rekahan jalan dan membahayakan pengguna jalan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis sore hingga malam ini menyebabkan longsor di sejumlah titik. Namun, beberapa titik sudah berhasil ditangani hingga akses lalu lintas kembali lancar.
“Ada beberapa laporan, namun tim reaksi cepat langsung bergerak dan melakukan pembersihan material longsoran yang menutup jalan, sehingga tidak sampai menganggu pengguna jalan,” katanya.
Sementara itu, Supri warga Ponjen mengatakan, longsornya tebing penahan jalan dan lapangan desa setempat terjadi saat hujan lebat. Dia mengatakan, tebing tersebut sebenarnya dalam perbaikan, namun derasnya hujan membuat tanah kembali longsor dan membuat jalan retak.
“Hujannya emang deras banget, dan saat reda, kami sudah melihat jalan retak, dan saat ini pengerjaan kembali dilakukan, sementara jalan ditutup dengan terpal agar air tidak masuk ke rekahan tanah,” ujarnya.