SERAYUNEWS – Sukses dalam pengelolaan sampah, Bupati Banyumas, Achmad Husein menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) Dinas Lingkungan Hidup se Jawa Tengah di Hotel Aston Purwokerto, Kamis (24/8/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Husein mengungkapkan kunci sukses pengelolaan sampah di Banyumas di dasari oleh inovasi Sumpah Beruang, Sulap Sampah Berubah Uang.
“Kita sekarang juga jualan RDF (Refuse Derived Fuel), bahan bakar alternatif dari limbah pengganti batubara. Kemudian juga memproduksi paving, genting dan barubata dari limbah,” ujar dia.
Keberhasilan pengolahan sampah di Banyumas, berawal dari krisis sampah di Banyumas pada tahun 2018 lalu. Saat itu, terjadi gelombang penolakan warga terkait Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaliori, di Kecamatan Kalibagor.
“Waktu itu, masa akhir periode pertama saya sebagai bupati. Saat cuti kampanye, saya tetap mendatangi warga untuk mencari solusi,” katanya.
Husein kemudian mempelajari pengolahan sampah, di berbagai daerah. Hingga akhirnya di salah satu Kabupaten di Jawa Timur, Ia menemukan adanya pemilah sampah yang pada akhirnya Ia adopsi di Banyumas.
Hal tersebut, di barengi dengan percepatan pembuatan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dan hanggar, serta melengkapi berbagai pelatan pendukungnya.
“Kami juga membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM, red) yang mengelola sampah di Pusat Daur Ulang (PDU, red),” ujarnya.
Demi memenuhi mimpinya, Husein rela mengeluarkan uang pribadinya, untuk membuat mesin pemilah dan meminta bantuan kepada temannya di Bekasi. Mesin tersebut, dapat memisahkan berbagai jenis sampah.
“Sampah organik dapat langsung menjadi pakan maggot. Sehingga saat ini di TPST atau PDU, sebagian besar membudidayakan maggot. Selain itu juga menjadi bahan pembuatan pupuk,” katanya.
Kepala Pusat Kebijakan Strategis Setjen Kementrian Lingkungan, Herman Hermawan mengakui, bupati Banyumas sangat tepat menjadi narasumber pada kegiatan FGD itu. Sebab, keberhasilannya dalam pengelolaan sampah sudah di tingkat nasional.
“Kabarnya, sudah lebih dari 150 kabupaten atau kota yang melakukan study banding ke Banyumas,” ujarnya.