
SERAYUNEWS- Operator kompetisi sepak bola profesional Indonesia, I-League kembali mengonfirmasi bahwa larangan kehadiran suporter klub tamu (away fans) masih berlaku untuk musim 2025/26.
Kebijakan ini merupakan lanjutan dari aturan yang diberlakukan sejak musim 2022/23, dan masih menjadi bagian dari upaya transformasi sepak bola nasional pasca Tragedi Kanjuruhan.
Melansir keterangan resmi di laman I-League, dalam berbagai kesempatan, PSSI menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan langkah transisi menuju tata kelola pertandingan yang lebih aman dan profesional.
Langkah ini juga sejalan dengan arahan FIFA, yang meminta Indonesia memperkuat aspek keselamatan dan keamanan di setiap pertandingan.
Oleh karena itu, larangan suporter tamu terus diberlakukan selama musim 2023/24, 2024/25, hingga kini 2025/26.
Larangan ini diatur secara rinci dalam Pasal 5 Ayat 7 Regulasi Kompetisi BRI Super League 2025/26.
Dalam aturan tersebut disebutkan bahwa, selama masa transisi transformasi sepak bola nasional, tidak ada pertandingan yang boleh dihadiri oleh suporter klub tamu.
Apabila larangan ini dilanggar, klub terkait akan bertanggung jawab penuh atas kehadiran pendukungnya.
Selain itu, Pasal 5 Ayat 8 juga menugaskan Panitia Pelaksana (Panpel) untuk mengantisipasi potensi kehadiran suporter tamu.
Panpel wajib menyiapkan rencana keselamatan dan keamanan yang mengacu pada Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI 2021.
Pihak I.League menegaskan komitmennya untuk menjalankan kompetisi sesuai regulasi yang telah ditetapkan oleh PSSI.
Penerapan kembali kebijakan ini, menurut I-League, bukan keputusan sepihak, melainkan implementasi langsung dari keputusan federasi demi menjaga kelancaran, keselamatan, dan ketertiban pertandingan sepak bola nasional.
Dengan diberlakukannya kembali larangan suporter klub tamu di musim 2025/26, I-League dan PSSI berupaya memastikan bahwa proses transformasi sepak bola Indonesia berjalan aman dan tertib.
Meski aturan ini masih menuai pro dan kontra di kalangan penggemar, langkah ini diyakini sebagai pondasi penting menuju sepak bola nasional yang lebih profesional dan berstandar internasional.