SERAYUNEWS – Baru-baru ini diketahui bila Indonesia memiliki utang yang cukup besar dengan Korea Selatan (Korsel).
Indonesia dan Korea Selatan terlibat kerja sama dalam proyek pesawat jet tempur canggih KF-21 Boramae atau KFX/IFX.
Akan tetapi, proyek pesawat jet tempur tersebut tidak berjalan mulus karena terkendala biaya.
Pemerintah Korsel rencananya akan menanggung 60% biaya pembiayaan dan sisanya, yakni 40% akan dibagi rata dengan Indonesia dan Korea Aerospace Industry (KAI).
Oleh karena itu total biaya yang harus digelontorkan oleh Indonesia adalah sebanyak USD1,3 miliar.
Dari jumlah tersebut, Indonesia menunggak sebesar USD671 juta, jumlah yang masih sangat besar.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun mengaku belum bisa berkomentar banyak karena dirinya belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
“Aku belum update soal itu karena itu kalau transaksi berarti ada di Kementerian Pertahanan. Kami di Kemenkeu nanti akan proses kalau itu sesuatu perjanjian,” jelas Sri Mulyani.
Selain bekerja sama dalam proyek pesawat jet tempur KF-21 Boramae, Indonesia dan Korsel juga bekerja sama dalam proyek kapal selam.
Indonesia membeli tiga kapal selam Korsel dari Hanwha Ocean yang dulunya bernama Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).***