SERAYUNEWS – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini gencar mendorong implementasi industri hijau. Ini bukan hanya sekadar tren, tapi juga strategi serius untuk meningkatkan daya saing produk ekspor. Tujuannya jelas, agar produk dari Jawa Tengah tidak hanya berkualitas, tapi juga ramah lingkungan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno, menjelaskan bahwa transisi menuju industri hijau harus dilakukan secara bertahap. Salah satu langkah awal yang sedang digencarkan adalah pemanfaatan energi terbarukan. Ia mendorong kawasan-kawasan industri untuk mulai beralih menggunakan energi alternatif seperti panel surya dan Compressed Natural Gas (CNG). Penggunaan CNG menjadi salah satu prioritas karena ketersediaannya yang melimpah di dalam negeri dan lebih ramah lingkungan.
Bahkan, BUMD Pemprov Jateng, PT Jateng Petro Energi (JPEN), sudah fokus memasok CNG untuk berbagai kebutuhan, dari dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga sektor hotel dan restoran. Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap perizinan usaha dan Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), agar pertumbuhan industri bisa sejalan dengan kelestarian lingkungan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng, July Emmylia, mengatakan bahwa mereka memiliki program khusus yang disebut Rengganis Pintar. Program ini dibuat untuk memfasilitasi dan mendampingi para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) agar bisa menerapkan industri hijau. Melalui program ini, IKM juga akan mendapatkan sertifikasi gratis sebagai bukti komitmen mereka terhadap lingkungan.
Program-program ini menunjukkan komitmen kuat Pemprov Jateng dalam mewujudkan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan beralih ke industri hijau, Jawa Tengah tidak hanya membangun ekonomi yang kuat, tapi juga menjaga lingkungan untuk masa depan