Purwokerto, serayunews.com
Henry yang sudah sejak 2013 membuka praktik dokter umum, mengaku kerap mendapat keluhanh masyarakat yang ingin berobat dan terkendala jarak antara rumah ke tempat berobat. Untuk masyarakat Desa Kedungmalang misalnya, faskes 1 masuk ke Puskesmas Sumbang 1 yang jaraknya cukup jauh dari Kedungmalang.
“Cita-cita saya, ingin agar pelayanan kesehatan lebih dekat ke masyarakat, minimal ada satu dokter di satu desa, tidak harus membangun Puskesmas karena itu membutuhkan anggaran besar, cukup dengan tempat praktik saja, yang terpenting pelayanan kesehatan semakin dekat dengan masyarakat,” tuturnya, Jumat (17/2/2023).
Lebih lanjut suami dari Novia Kalista ini mengatakan, sebagai dokter sekalipun terjun di politik, dunia kesehatan tetap menjadi fokus utamanya. Setelah ditetapkan sebagai komandante bintang 2, cara Henry memperkenalkan diri kepada masyarakat juga dengan menggadakan pengobatan gratis. Ayah tiga anak ini kerap blusukan mendatangi rumah warga yang sedang sakit untuk memberikan pengobatan.
Tak tanggung-tanggung, dalam satu hari, Henry pernah mendatangi warga yang sakit sampai 15 orang. Selain memberikan pengobatan, dokter muda ini juga selalu menyertakan edukasi dalam setiap kunjungannya, seperti pentingnya menjaga asupan gizi, kebersihan rumah dan lingkungan, anjuan berolahraga dan lain-lain.
“Saya mendapatkan informasi ada warga yang sakit dari struktural partai, ranting dan anak ranting, kemudian saya keliling untuk memberikan pengobatan. Seperti kemarin di Desa Kemutug Kidul, sebagian besar yang sakit sudah berusia lanjut,” katanya.
Terkait keputusannya terjun di politik, anak dari Ketua DPC PDI Perjuangan Banyumas, dr Budhi Setiawan ini mengatakan, ia sudah sering berinteraksi dengan orang-orang partai, karena beberapa kali terlibat dan membantu kegiatan PDI Perjuangan. Kecintaannya kepada PDI Perjuangan semakin bertumbuh, ketika ia mengikuti sekolah partai bagi kader-kader baru. Henry mengaku mendapat banyak pelajaran berharga, antara lain tentang anti radikalisme, ideologi dan lain-lain.
“Setelah mengikuti sekolah partai yang waktu itu dilakukan secara daring, saya semakin mantap untuk bergabung dengan PDI Perjuangan,” kata dokter kelahiran 20 Desember 1986 ini.