SERAYUNEWS-Ada tujuh desa di Jawa Tengah (Jateng) yang masuk 100 besar Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Salah satunya adalah Desa Wisata Karangsembung Kebumen.
Dikutip dari Instagram Pemkab Kebumen Jumat (24/5/2024) tujuh desa tersebut sebagai berikut. Pertama Desa Wisata Karangsembung Kabupaten Kebumen. Kedua, Desa Wisata Pesona Gunung Prau Kabupaten Wonosobo.
Ketiga, Desa Wisata Wanurejo Kabupaten Magelang. Keempat, Desa Wisata Kebondalem Kidul Kabupaten Klaten. Kelima Desa Wisata Bangowan Kabupaten Blora. Keenam Desa Wisata Sendangsari Kabupaten Rembang. Ketujuh Desa Muncar Moncer Kabupaten Temanggung.
Karangsembung
Desa Karangsembung ada di Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Kebumen. Prestasi kali ini bukan kali pertama bagi Desa Karangsembung. Pada 2023 Karangsembung masuk 500 besar desa wisata ASWI.
Dikutip dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada beberapa tempat wisata di Karangsembung.
Tempat itu adalah Wisata Alam Bukit Pentulu Indah, Tubing Sungai Lukulo, Wahana Outbond dan ATV. Ada juga kesenian Menoreng dan Kuda Lumping.
Karangsembung juga terkenal dengan Kuliner Nasi Bucu Khas Karangsambung. Kemudian ada juga Edukasi Pembuatan Kerajinan Tangan dari Batu dan Batok Kelapa serta Pembuatan Jahe Merah Instan.
Adapun fasilitas di Desa Karangsembung adalah paket wisata Desa Karangsambung meliputi wisata alam, tubing, kesenian budaya, dan kuliner. Ada juga homestay, sekretariat Desa Wisata Karangsambung, Balai Pertemuan.
Sementara Pemkab Kebumen melalui Instagramnya berharap Desa Wisata Karangsembung bisa meningkatkan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat setempat.
ADWI
ADWI 2024 merupakan program unggulan yang memberi penghargaan dan apresiasi kepada penggerak sektor pariwisata. Khususnya penggerak yang berupaya mempercepat pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Dikutip dari website Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan ADWI tahun ini tidak hanya berfokus pada pemberian penghargaan. Akam tetapi juga memberikan pendampingan sehingga desa-desa wisata terpilih dapat mengoptimalkan potensi, memperkuat tata kelola destinasi, dan memastikan keberlanjutan lingkungan.