Cilacap, serayunews.com
Mohamad Nurhidayat, salah seorang pengurus bank minyak jelantah di Kebonmanis Cilacap Utara ini mengatakan, berbisnis minyak jelantah saat ini cukup menjanjikan. Karena saat ini sudah banyak perusahaan yang mengembangkan jelantah untuk menjadi bahan dasar biodiesel.
“Kalau saya pribadi memang tidak berbisnis jelantah secara langsung, hanya saja saya mengurus unit bank sampah yang salah satu bidangnya ada usaha mengepul minyak jelantah,” katanya kepada serayunews.com, Jumat (16/7/2021).
Ia menambahkan, tren mengumpulkan minyak jelantah sudah terjadi sekitar tiga tahun terakhir, terutama pada saat masyarakat mengetahui manfaatnya. Bahkan di Cilacap sendiri sudah ada yang membentuk perusahaan khusus mengepul minyak jelantah.
“Untuk di Cilacap kemungkinan kami yang pertama, sehingga menjadi tempat belajar beberapa orang yang ingin berbisnis minyak jelantah ini. Bahkan dari rekan-rekan yang belajar, mereka langsung bekerjasama dengan beberapa rumah sakit dan restoran,” ujarnya.
Karena, kata dia, untuk yang skala kecil saja atau hanya mengumpulkan dari warga yang ada di lingkungannya, dapat mendapatkan keuntungan Rp 1 juta sampai Rp 2 juta per bulannya. Apalagi jika dikelola dengan baik dan serius, maka hasilnya pun akan lebih besar.
“Memang kendalanya pada mengumpulkan jelantahnya, karena masyarakat masih banyak yang belum mengetahui jika jelantah bisa dijual. Sehingga harus bekerja ekstra, minimal bekerjasama dengan RT atau RW untuk membentuk bank jelantah dan kita yang membelinya,” ungkapnya.
Nurhidayat juga menjelaskan, berbisnis jelantah ini memiliki prospek yang baik, karena ke depannya akan banyak perusahaan yang bergerak di bidang energi terbaharukan. Bahkan Pertamina RU IV Cilacap juga sedang merencanakan pengolahan biodiesel dari jelantah.
“Artinya apa, peluang ke depan masih banyak. Hanya saja kita mau menelateni atau tidak. Kami pun membuka peluang kepada siapa saja yang mau belajar, silahkan datang ke tempat kami di Bank Sampah Mandiri RW 10 Kebonmanis,” jelasnya.