Cilacap, serayunews.com
Di tahun yang sama, lelaki asal Kelurahan Gumilir, Kecamatan Cilacap Utara ini dimutasi sebagai Kepala SPKT Polres Kepulauan Sula, kemudian Kanit Jatanras, serta KBO Satuan Reserse Kriminal di Polres tersebut. Kemudian di bulan Mei lalu, dilantik sebagai Kapolsek Sanana Kabupaten Kepulauan Sula.
Kota Sanan sendiri merupakan Ibu Kota dari Kabupaten Kepulauan Sula, yang sebelumnya merupakan pemekaran dari Kabupaten Halmahera. Kabupaten Kepulauan Sula memiliki jarak 284 km dari Ibu Kota Provinsi Maluku Utara Ternate, yang bisa ditempuh melalui perjalanan laut.
“Alhamdulillah walaupun baru setahun dinas, sudah mendapatkan amanah di berbagai tempat. Ini merupakan kesempatan belajar yang baik dalam melayani masyarakat,” kata alumnus SMAN 2 Cilacap ini saat dihubungi serayunews.com, Selasa (10/8/2021).
Ridho menceritakan, keinginannya untuk menjadi anggota Polri sudah ada sejak duduk di bangku SMP. Bahkan untuk mendaftar di Akademi Kepolisian, sudah ia persiapkan sejak awal masuk SMA. Seperti berlatih fisik, psikologi, akademik, menjaga tubuh, pola hidup sehat dan materi lainnya.
Dan benar saja, perjuangan itu membuahkan hasil yang memuaskan. Ia langsung diterima menjadi taruna Akpol hanya dalam sekali mendaftar. Saat itu hanya dirinya yang berhasil lolos dari pendaftaran Polres Cilacap. Bahkan saat itu juga, ia berhasil memecahkan rekor setelah selama tiga tahun tidak ada pengiriman taruna dari Polres Cilacap.
“Masuk Akpol 2016, sendirian dari Polres Cilacap. Lulus tahun kemarin dan mendapatkan penempatan tugas pertama di Polda Maluku Utara. Cukup jauh dari kampung halaman memang, tapi ini yang saya cita-citakan sejak kecil. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengabdi dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Hanya saja, kata dia, bertugas di tempat yang jauh dari kampung halaman dan memiliki karakteristik masyarakat yang berbeda, menjadi tantangan tersendiri. Sehingga kemampuan beradaptasi dan membaur dengan masyarakat benar-benar diuji. Apalagi ia juga memiliki tanggung jawab memelihara keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
Bahkan, Kota Sanan juga memiliki pelabuhan besar sebagai pusat perdagang dan transportasi. Lagi-lagi, kemampuannya dalam mengelola keamanan dan ketertiban diuji disini. Termasuk bersikap kepada para bawahan yang usianya jauh di atasnya, atau bahkan tidak sedikit pula yang usianya sepantaran dengan orangtuannya.
Untuk itu, prinsip hidup yang ia tekankan adalah, tidak mentang-mentang dan selalu menghargai siapapun. Karena baginya, dalam hidup akan selalu membutuhkan orang lain. Termasuk kerjasama dan rasa persaudaraan kepada anggota yang ia pimpin. Harapannya, wilayah yang dibina akan selalu aman dan kondusif.
“Ilmu yang dipakai ya ilmu dari Akpol, sikap kita kepada siapapun harus baik. Tidak boleh seenak hati, walaupun kita pimpinan. Apalagi anggota juga sudah memiliki pengalaman yang banyak, begitu pula dengan tokoh masyarakat dan lainnya. Alhamdulillah aman dan kondusif situasi di wilayah kami,” jelasnya.
Pria berpangkat Inspektur dua ini berpesan, kepada generasi muda di Cilacap yang ingin mengikuti jejaknya sebagai anggota kepolisian, agar menyiapkan diri sebaik mungkin. Karena menjadi anggota kepolisian merupakan pengabdian sekaligus ibadah yang harus dilakukan secara maksimal.
“Adek-adek yang ingin mendaftar harus persiapan sejak dini. Agar memperoleh hasil maksimal, apalagi jika dapat mengharumkan nama Cilacap. Pasti orang di sekeliling kita akan bangga dan mendoakan yang terbaik,” tuturnya.