CILACAP – Masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan banjir dan longsor karena intensitas hujan diprakirakan masih tinggi. Hujan lebat disertai angin kencang diprakiran juga masih terjadi.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Teguh Wardoyo menjelaskan, Cuaca ekstrem ini terjadi akibat pengaruh sirkulasi arus Eddy di Laut Jawa utara Jateng, siklon tropis Songda di Samudera Pasifik timur Filipina, tekanan tinggi di barat Australia dan tekanan rendah di utara Australia serta adanya pengaruh La Nina.
“Waspada angin kencang dan hujan lebat di Cilacap,terpantau ada 2 badai di Utara dan tekanan rendah di Barat sumatera,” jelasnya. Lebih lanjut dijelaskan, dari kondisi dinamika atmosfer terkini terpantau beberapa indikasi munculnya potensi hujan lebat disertai kilat, petir dan angin kencang di wilayah Indonesia pada periode 8 hingga 11 Oktober.
“Puncak musim hujan untuk wilayah selatan-timur Cilacap diprakirakan akan berlangsung pada bulan November, wilayah tengah pada bulan Desember dan wilayah barat-utara pada bulan Januari,” paparnya.
Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat yang berlibur ke wilayah pesisir dihimbau untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi. “Potensi gelombang laut tinggi dengan ketinggian antara 2,5 – 4,0 meter, di Laut Andaman, Perairan selatan Jawa dan Samudra Hindia selatan,” pungkasnya.(adi)