
SERAYUNEWS – Italia sedang berada di jalan terjal menuju Piala Dunia. Publik sepak bola kembali dibuat cemas, mampukah Azzurri bangkit dan memutus kutukan gagal lolos yang sudah dua edisi menghantui mereka? Setelah dua kali absen dari panggung sepak bola terbesar, tekanan terhadap skuad Italia tahun ini benar-benar memuncak.
Italia harus melalui jalur Playoff setelah hanya finis di posisi kedua Grup I, tepat di bawah Norwegia. Drawing FIFA menempatkan mereka berhadapan dengan Irlandia Utara, sebuah lawan yang di atas kertas mungkin tidak setenar Italia tetapi sering memberi kejutan.
Nama-nama besar sebenarnya berseragam Italia. Ada Gianluigi Donnarumma, eks jawara Liga Champions bersama PSG yang kini membela Manchester City. Lalu Ricardo Calafiori (Arsenal), Sandro Tonali (Newcastle), Giacomo Raspadori (Atletico Madrid), serta duet Inter Milan Alessandro Bastoni dan Nicolo Barella.
Namun, meski bertabur pemain mahal dan bintang Eropa, performa mereka justru melempem ketika berbicara soal Piala Dunia.
Rekor Italia di Piala Dunia beberapa tahun terakhir benar-benar memalukan.
• Tahun 2018 tersingkir di playoff setelah kalah dari Swedia.
• Tahun 2022 kembali gagal karena tumbang dari Makedonia Utara.
Kini, semua mata tertuju pada pelatih Gennaro Gattuso. Apakah ia mampu mengembalikan mental juara Azzurri dan membawa Italia kembali ke panggung dunia?
Skuad asuhan Michael O’Neil memang tidak bertabur bintang. Tapi pemain mereka konsisten bermain di liga-liga besar, terutama Inggris. Ada Conor Bradley (Liverpool), Trai Hume (Sunderland), Callum Marshall (West Ham), hingga Justin Devanny (Crystal Palace).
Di atas kertas peluang mereka kecil. Tapi sepak bola selalu menghadirkan cerita tak terduga—apalagi di playoff Piala Dunia.
Duel hidup-mati Italia vs Irlandia Utara bakal digelar pada 26 Maret 2026.
Akankah Italia menghindari “tragedi” tiga kali gagal lolos? Atau kejutan besar kembali lahir?