Purwokerto, serayunews.com
Rektor ITT Purwokerto, Dr Arfianto Fahmi mengungkapkan, tidak mungkin menghindari teknologi. Sehingga perlu adanya kolaborasi dengan teknologi terutama Metaverse.
“Apalagi di Kampus ITT klaimnya kampus teknologi, jadi kita harus mengenalkan sedini mungkin untuk seluruh civitas akademika,” kata dia.
Saat ini, lanjut rektor, pihaknya tengah memformulasikan untuk civitas akademikanya mengenal Metaverse. Sehingga ke depannya mereka akan bisa lebih cepat memahami hal tersebut.
Baca juga: [insert page=’hati-hati-bisnis-thrifting-kini-bisa-terjerat-hukum-ini-alasannya’ display=’link’ inline]
“Paling tidak dari civitas terutama dosen sudah melakukan eksplorasi, mungkin kita perlu melakukan kolaborasi lebih lanjut dengan kementerian, vendor. Sehingga, arahnya bisa ke yang lebih implementatif,” ujarnya.
Dari sudut pandangnya, di masa mendatang teknologi Metaverse yang salah satunya Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reallity (AR) bakal digunakan oleh berbagai platform industri.
“Apapun industrinya pasti ke depannya akan menggunakan tiga kata kunci itu, sehingga ke depan akan mengubah pasar tenaga kerja. Sehingga ITT menyiapkan adik-adik kita, nanti kita terjunkan untuk magang supaya akselerasi,” kata dia.
Ketua Tim Tematik Akademi Digital, Kementerian Kominfo, Sri Arianto mengungkapkan, dari banyaknya kampus di Banyumas, ITT Purwokerto merupakan kampus pertama yang menyelenggarakan kuliah umum Metaverse.
“Kita berusaha menyosialisasikan kepada mahasiswa dan harus aware terhadap Metaverse,” ujarnya.