SERAYUNEWS– Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama RI, Nur Arifin mengungkapkan permintaan kepada seluruh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi. Permintaannya adalah agar turut melakukan pemantauan dan pengawasan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di wilayah masing-masing.
Sebelumnya Kemenag membekukan sementara kegiatan usaha empat PPIU. Pasalnya, empat PPIU itu gagal memberangkatkan jemaah umrah melewati batas waktu yang ditentukan. Keempat PPIU tersebut antara lain; PT Amana Berkah Mandiri, PT Arofah Mina, PT Mubina Fifa Mandiri dan PT Arafah Medina Jaya.
“Pastikan PPIU tersebut dalam masa pembekuan dan penghentian sementara kegiatannya tidak menerima pendaftaran dan memberangkatkan jemaah umrah. Pastikan juga terkait larangan atau sanksi-sanksi lainnya yang telah ditetapkan,” ungkap Nur Arifin di laman Ditjen PHU Kemenag RI.
Lebih lanjut Nur Arifin menambahkan, PPIU harus lebih profesional dalam menjalankan usahanya. PPIU harus patuh terhadap regulasi dan mengutamakan pelayanan kepada jemaah umrah. “PPIU harus menjalankan usaha sebaik-baiknya dengan mematuhi regulasi penyelenggaraan perjalanan ibadah umrah,” pintanya.
Pasalnya, regulasi tersebut telah diatur di dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 2019 dan peraturan turunannya. Hal yang tidak kalah pentingnya, PPIU juga harus makin profesional dalam melayani jemaah umrah. Pelayanan kepada jemaah umrah harus memenuhi standar pelayanan sebagaimana dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 5 Tahun 2021.
Selain harus mematuhi berbagai regulasi yang ada, Nur Arifin juga mengingatkan kembali kepada Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di wilayah seluruh Indonesia mengenai Program Lima Pasti Umrah. Menurutnya, program tersebut sangat penting bagi para calon jemaah umrah agar terhindar dari penipuan.
“Selain memastikan izin PPIU, masyarakat yang akan beribadah umrah juga perlu memastikan visa, hotel, biaya/paket, serta jadwal/tiket. Pastikan pula ada surat perjanjian antara PPIU dengan jemaah umrah,” tutur Nur Arifin dikutip serayunews.com, Jumat (11/8/2023).
Berikut mengenai informasi pembekuan dan penghentian sementara empat PPIU oleh Kemenag RI;
1. PT Amana Berkah Mandiri, berdasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 473 Tahun 2023 tentang Pembekuan Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah PT Amana Berkah Mandiri.
2. PT Arofah Mina, berdasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 474 Tahun 2023 tentang Pembekuan Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah PT Arofah Mina.
3. PT Mubina Fifa Mandiri, berdasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 475 Tahun 2023 tentang Pembekuan Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah PT Mubina Fifa Mandiri.
4. PT Arafah Medina Jaya, berdasarkan pada Keputusan Menteri Agama Nomor 476 Tahun 2023 tentang Penghentian Sementara Kegiatan Perizinan Berusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah PT Arafah Medina Jaya.
Adapun sanksi administratif kepada empat PPIU tersebut berupa:
1. Tidak menerima pendaftaran jemaah umrah.
2. Tidak memberangkatkan jemaah umrah.
3. Melakukan penjadwalan ulang keberangkatan jemaah umrah.
4. Mengembalikan biaya umrah bagi jemaah umrah yang membatalkan keberangkatan umrah.