SERAYUNEWS- Sebanyak 205 prajurit Corps Baret Merah Kopassus angkatan 108, menjalani pembaretan di Pantai Permisan Nusakambangan. Mereka telah menyelesaikan pendidikan selama 7 bulan lamanya.
Namun dari ratusan prajurit, ada 26 orang tua prajurit yang tak hadir langsung mendampingi saat pelantikan.
Untuk itu, Ethos Kreatif Indonesia yang merupakan Perusahaan Jaringan Bisnis di Cilacap, berbagi kebahagiaan menjadi orangtua asuh.
Adapun berbagi kebahagiaan itu dilakukan Ethos dengan memberikan apresiasi dan jamuan di sebuah resto wilayah Kota Cilacap, Sabtu (18/5/2024) sore.
Komisaris Utama Ethos Kreatif Indonesia, Mukit Hendrayatno menyampaikan, apresiasi dari perusahaannya merupakan bentuk kepedulian dan penghargaan. Terutama kepada para prajurit Corps Baret Merah yang telah berjuang menyelesaikan pendidikannya.
“Siswa komando angkatan 108 yang kebetulan orangtuanya tidak bisa hadir ketika pembaretan di Nusakambangan, kita berikan sambutan. Supaya bisa berbesar hati,” ujar Mukit kepada wartawan.
Lebih lanjut, Mukit berpesan kepada para prajurit angkatan 108, agar dapat menjaga nama baik Corps Baret Merah. Karena menurutnya, Kopassus sebagai salah satu lembaga yang memiliki citra terbaik di Indonesia.
“Kopassus merupakan lembaga yang memiliki citra sangat bagus, saya harap rekan-rekan siswa komando nantinya akan menjadi tulang punggung bagi lembaga komando ini. Terus bisa menjaga nama baik tersebut, bisa menjadi kebanggaan kita,” imbuhnya.
Komandan Sekolah Komando, Pusdiklat Passus Kopassus, Letkol Inf Fictor Situmorang mengapresiasi Ethos dan jajarannya. Karena Ethos memberikan perhatian kepada para prajurit Kopassus dan menjadi wakil orangtua prajurit yang tidak bisa hadir saat pelantikan.
Pasalnya, mereka berasal dari berbagai penjuru Tanah Air seperti Medan, Aceh, Sulawesi, Nusa Tenggara dan berbagai daerah lainnya.
“Kami sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Pak Mukit dan tim, memberikan apresiasi kepada anggota kita yang orangtuanya tidak bisa hadir. Memberikan perhatian luar biasa menjadi wakil dari orang tua, sehingga mereka tidak merasa sendirian di pelantikan,” ujarnya.
Fictor menyampaikan, pendidikan komando di angkatan darat ini berlangsung selama 7 bulan sejak November 2023 dan berakhir Mei 2024 ini.
Pendidikan ini menuntut ketahanan fisik dan mental. Selain itu juga tes psikologi selama proses latihan, dengan bobot nilai cukup besar. Bahkan tahapan terakhir yang harus selesai, berjalan kaki ratusan Kilometer.
“Jadi ada satu tahapan latihan harus berjalan kaki sekitar 10 hari, dari bandung sampai dengan Cilacap. Perkiraan jarak 455 Kilometer,” ujarnya.