Purbalingga, serayunews.com
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan DAK Nonfisik Museum dan Taman Budaya Tahun 2021 di Museum Soegarda Poerbakawatja Wasis Andri Wibowo menyampaikan, proses perawatan telah dilaksanakan 21-25 September 2021. Tujuan fumigasi museum ini ialah sebagai upaya untuk mengatasi ancaman rayap terhadap koleksi dan bangunan museum yang ada di utara Alun-alun Purbalingga ini.
“Biasanya butuh waktu sepuluh hari, tapi karena sudah pernah fumigasi jadi hanya butuh waktu lima hari,” kata Wasis Andri Wibowo.
Wasis menambahkan, setelah proses fumigasi, pengelola museum juga melakukan perawatan koleksi secara mandiri. Khususnya koleksi yang bukan dari kayu, kertas maupun kain.
“Kebetulan, kunjungan museum sedang tidak terlalu padat, sehingga petugas museum mudah melakukan perawatan koleksi,” kata Wasis.
Direktur PT Indo Matra Fumigasi dari Semarang, Ali Mas’ad menjelaskan bahwa proses fumigasi dilakukan dengan tetap memperhatikan kondisi koleksi dan kondisi bangunan.
“Untuk proses fumigasi, kami menggunakan bahan kimia yang direkomendasikan untuk digunakan pada barang-barang di museum,” kata Ali Mas’ad.
Ali menambahkan, proses fumigasi harus dilaksanakan secara berkala demi memastikan rayap tidak merusak koleksi dan bangunan museum.
Diketahui, Museum Soegarda Poerbakawatja Purbalingga memiliki banyak koleksi barang bersejarah yang berbahan kayu, kain bahkan kertas. Di antaranya, ranjang tidur Dipokusumo V yang menjadi Bupati Purbalingga ke 7, koleksi kain batik, wayang suket, replika dapur kuno hingga tombak.
Museum Soegarda Poerbakawatja Purbalingga juga sangat perhatian terhadap perawatan pada koleksi senjata kuno. Upaya perawatan dilaksanakan dengan menggelar jamasan secara berkala.