Banjarnegara, serayunews.com
Dalam laga tersebut, pemain kedua tim baik Ansor maupun Kokam harus berusia di atas 35 tahun. Pertandingan ini merupakan satu upaya untuk memperkuat persaudaraan, antara Pemuda Muhammadiyah dan Ansor Banser yang ada di Banjarnegara.
Ketua Ansor Banjarnegara, Wakhid Jumali mengatakan, laga persahabatan ini adalah satu upaya menjaga silaturahmi antara Pemuda Muhammadiyah dan Pemuda Ansor dari Nahdlatul Ulama.
“Melalui olahraga ini, kita ingin membuktikan bahwa kita adalah saudara seperti kakak dan adik. Dari sepak bola ini, kami mengajak semua saudara kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa,” ujarnya.
Baca juga: [insert page=’mantap-siswa-mtsn-3-banjarnegara-sabet-perunggu-di-kejuaraan-robot-asia’ display=’link’ inline]
Sementara itu, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah, Sigit Dwi Antoro mengatakan, laga persahabatan ini adalah bukti bahwa dua organisasi masyarakat ini tetap bersatu dan bersaudara.
“Adanya perbedaan itu adalah anugerah, namun kita tetap bersaudara dan saling support,” ujarnya.
Menurutnya, beberapa tokoh NU juga sering menyebutkan bahwa Muhammadiyah dan NU layaknya kakak dan adik. Sehingga sudah sepatutnya sebagai saudara, harus terus menjaga silaturahim dan bersama-sama ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam laga persahabatan antara Ansor vs Kokam yang digelar di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara itu, tim Kokam menang tipis 1-0. Meski begitu, laga ini menjadi satu tontonan yang menarik dan menjadi satu bukti, bahwa kedua organisasi masyarakat ini tetap solid dan bersaudara.