Purwokerto, serayunews.com
Dari pantauan serayunews.com sejak pagi hari mahasiswa mulai memadati Jalan Kampus Purwokerto, untuk merencanakan aksi damai. Meski sempat dihadang untuk tidak melakukan aksi damai, setelah berunding mereka akhirnya bisa menuju ke simpang tiga kampus Fisipol Unsoed. Rencana mereka yang hendak aksi ke auditorium menemui jalan buntu lantaran aparat kepolisian membarikade jalan menuju auditorium di simpang tiga tersebut.
Menurut Presiden BEM Unsoed, Fakhrul Firdausi, pihaknya mengatakan bahwa aksi tersebut bukan aksi penolakan terhadap pengukuhan Jaksa Agung sebagai Profesor Fakultas Hukum (FH) Unsoed.
“Kalau pengukuhan kami tidak ada masalah. Justru ketika beliau menjadi profesor memenuhi standar akademik kemudian memberikan kontribusi ke depan kepada alamater kami tentunya sangat baik. Yang kami permasalahan ketika beliau tidak menyelesaikan dengan baik terkait kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu. Bahkan sampai sekarang beliau tarik ulur soal pelanggaran HAM,” ujar dia.
Sehingga pihaknya mendirikan pengukuhan tandingan dimana jika di Auditorium Unsoed Burhanuddin sebagai Profesor Hukum Pidana, di luar mereka mengukuhkan sang Jaksa Agung sebagai Profesor Abai HAM.
“Yang kami soroti pelanggaran HAM berat mulai dari tahun 65 sampai 66 sampai pada tahun 2014 lalu. Sehingga bagi kami kedatangan beliau jadi momentum selain ini bulan September bulan banyak pelanggaran HAM,” katanya.
Fakhrul menjelaskan bahwa aksi tersebut juga memperinggati Burhanuddin untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat. Pihaknya merujuk pada rekomendasi Komnas HAM setidaknya ada 12 kasus dan menurutnya menjadi tugas Burhanuddin sebagai Jaksa Agung untuk menyelesaikannya.
“Seperti kasus Semanggi satu dan dua. Laporan sudah diberikan malah beliau bilang itu bukan pelanggaran HAM berat digugat PTUN menyatakan beliau bersalah, beliau malah kasasi ke MA ini kan sangat melukai hati korban. Bukannya beliau menyesalaikan kasusnya malah mempermasalahkan label kasus HAM berat atau tidak, kalau aksi HAM berat diterima diselesaikan harusnya, ” Ujar dia.
Sementara itu menurut Anggota Polresta Banyumas, AKP R Manggala menjelaskan bahwa dari informasi intelkam mahasiswa yang melakukan aksi hanya untuk memberikan dukungan.
“Untuk pengamanan ini sudah sesuai standar kami, apabila ada kegiatan baik sosial kami tentunya melakukan pengamanan, dan aksi tadi juga berlangsung damai,” katanya.