Purbalingga, serayunews.com
Kepala Desa Grantung, Karyono mengatakan warga berinisiatif membuat jembatan darurat. Jembatan berbahan kayu dan bambu itu dibuat dengan lebar 1,5 meter panjang 10 meter.
“Jembatan ini diharapkan bisa digunakan masyarakat agar bisa dilewati kendaraan bermotor roda dua,” katanya, Minggu (14/11/2021) malam.
Jembatan darurat ini dibangun dari swadaya masyarakat. Mulai dari pengadaan bambu, kayu, paku serta tenaga kerja dari masyarakat. Ibu-ibu juga ikut berpatisipasi membantu menyedikan makanan dan minum.
“Alhamdulillah seharian full jembatan darurat dari bambu yang dianyam sedemikian rupa bisa selesai dibangun, dan sekarang bisa dilalui kendaraan roda dua,” katanya.
Karyono menjelaskan, jembatan darurat, menjadi langkah paling memungkinkan dilakukan saat ini. Pemdes dan BPBD berencana melakukan rekayasa sungai. Mengalihkan aliran sungai agar tidak menggerus ke badan jalan. Namun karena intensitas hujan masih tinggi, langkah itu tidak memungkinkan dilakukan.
“Sementara masyarakat juga diharapkan bisa memahami kondisi saat ini, kami pemerintah desa tidak tinggal diam. Kami sudah mengusulkan ke Bupati untuk segera dilakukan perbaikan, ketika Beliau melakukan pemantauan,” katanya.
Walaupun sudah terpasang jembatan darurat, Karyono juga mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika melintas di atasnya. Melintasinya pun harus satu-satu, karena lebarnya sekitar 1,5 meteran.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras kembali mengguyur wilayah Kecamatan Karangmoncol. Sungai Karang yang melintas wilayah Desa Grantung, kembali banjir. Kondisi itu mengakibatkan ambrolnya talut pada sayap jembatan di Desa Grantung.
“Ambrol sudah dari kemarin (Kamis, red), nah hari ini (Jumat, red) hujan deras lagi, sungai banjir lagi, dan memperparah kondisi jalan yang ambrol,” kata Sekcam Karangmoncol, Sapto Suhardiyo, Jumat malam.
Titik amblas badan jalan, tepatnya pada sisi timur sayap jembatan di Desa Grantung. Ambrolnya talut dan badan jalan itu sekitar 10 meter. Sampai malam ini bahkan terpantau ada dua lobang yang ambrol.
“Kemarin (Kamis, red) mengakibatkan sayap jembatan sisi timur ambrol. Dan hari ini (Jumat, red) sekitar pukul 15.30, ambrolnya sayap jembatan mengakibatkan timbunan material jalan longsor karena tergerus derasnya air sungai Karang,” katanya.