Jalin Silaturahmi, Kompak Bara Gelar Kontes Ayam Kate

Minggu, 30 Juni 2024 pukul 15.42

SERAYUNEWS-Komunitas Pencinta Ayam Kate Banjarnegara (Kompak Bara) menggelar kontes ayam yang dilakukan di Banjarnegara, Minggu (30/6/2024). Kegiatan tersebut juga sebagai ajang silaturahmi bagi para pencinta ayam kate di wilayah Banyumas Raya dan sekitarnya.

Ketua panitia Arif Wijaya mengatakan, kontes ayam kate yang juga dimanfaatkan sebagai ajang silaturahmi para pencinta unggas, khususnya Ayam Kate. Dari kegiatan ini, tidak hanya para pencinta ayam kate dari wilayah Banyumas Raya, tetapi juga ada yang datang dari Magelang, Bandung, dan Yogyakarta.

Menurutnya, kontes ayam kate akhir-akhir sering diselenggarakan melalui berbagai komunitas yang ada di daerah di Indonesia. Hal ini untuk membuktikan dan mengedukasi bagi pencinta unggas ayam kate yang terkenal sangat lucu dan ceper (kecil).

“Keistimewaan ayam kate terlihat dari berbagai tubuh, warna, serta memiliki ekor yang menjulang dan komposisi tubuh yang proposional,” katanya.

Tak hanya itu, dalam silaturahmi ini juga ada saling berbagi ilmu dalma perawatan ayam mungil ini, mulai dari perawatan hingga mengedukasi ayam. Sehingga keberadaan ayam yang unik ini tidak akan punah tergerus oleh waktu.

Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, saat ini ayam kate semakin banyak disukai dan dinikmati dan juga mempunyai kualitas harga yang luar biasa. “Harga ayam ini juga sangat menggiurkan, bahkan harganya bisa mencapai puluhan juta per ekor, sebab ayam kate yang berkualitas harus melelui proses yang panjang, spek ayam ini jadi semakin tahu semakin dinikmati dan ini menjadi acuan harganya pun dapat bertambah,” katanya.

Dia mengatakan, intinya jangan malu lah untuk pelihara ayam kate. “Karenanya sekarang harganya sudah meningkat tajam, tentunya ada kebanggaan pelihara ayam kate,” katanya.

Dikatakannya, dengan kebersamaan dan menjalin silaturahim, ada kebersamaan sesama penggemar dan pencinta ayam kate. Dengan kebersamaan dan bergandengan ini kita bisa ikut melestarikan unggas endemik asli Indonesia.