Proses seleksi dilakukan secara bertahap dan berjenjang, dari mulai tingkat SMA hingga terpilih dua orang yang mewakili setiap kabupaten/kota di Jateng.
“Jadi (di tingkat provinsi) total peserta ada 70 perwakilan dari 35 kabupaten/kota. Dari 70 orang itu akan dipilih 37 anak, dengan perincian dua orang dikirim tingkat nasional,” ujar Kepala Seksi Penyadaran dan Pemberdayaan Pemuda Disporapar Jateng, Haribowo, Jumat (9/4/2021).
Haribowo menyebutkan ada beberapa aspek penilaian antara lain akhlaq dan kepribadian, pengetahuan umum, kebugaran jasmani, ketrampilan berbaris serta seni budaya.
“Seleksinya ada tertulis dan wawancara, misalnya akhlaq, kita nilai apakah sikap-sikap keseharian sejalan dengan Pancasila atau tidak,” ujarnya.
“Selain itu, mereka akan praktik, (kemampuan) mereka bisa apa, nilai lebihnya jika bisa menampilkan dengan baik kesenian seperti tarian daerah di Jateng. Tak hanya itu, kemampuan bahasa Inggris juga dipertimbangkan, karena nantinya mereka sebagai duta Indonesia sehingga keterampilan dalam berbudaya dan bahasa harus sempurna,” lanjutnya.
Dari seleksi itu, telah terpilih dua perwakilan Jateng ke tingkat nasional yaitu Zaiidan Kamal Anwar (16) dari Kabupaten Grobogan dan Rahmatika Hendrianabila (15) dari Kabupaten Kendal. Lebih lanjut, Ia mengatakan akan berkoordinasi dengan Disporapar setempat untuk persiapan lebih lanjut di tingkat nasional.
“Kami berkoordinasi dengan Disporapar setempat dan guru setempat untuk melakukan latihan rutin supaya terjaga kondisi tubuhnya, jadi _perform_nya betul-betul terjaga. Kami akan lakukan pemantauan saat latihan, untuk melihat perkembangan,” pungkas Haribowo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, Sinoeng Nugroho Rachmadi mengatakan bahwa Jateng ditunjuk untuk menjadi penyelenggara program percontohan proses seleksi calon anggota Paskibraka 2021.
Ia merasa optimis mengingat beberapa daerah yang ternyata tidak melaksanakan seleksi namun melakukan penunjukkan, karena kondisi yang ada. Sinoeng melanjutkan, pelaksanaan kegiatan pun taat dengan penerapan prokes dan telah berkoordinasi dengan Gugus Tugas penanganan Covid-19 Jawa Tengah difasilitasi Dinkes Jawa Tengah.
“Sesuai arahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, segala proses dapat dihelat dengan menjalankan kepatuhan pada protokol kesehatan (Prokes). Agak ketat, iya, karena itu keniscayaan menuju keadaan normal baru,” ujar Sinoeng.
Selain itu, kegiatan ini juga didukung dan bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti Polda Jateng, Kodam IV/Diponegoro, Alumni Purna Paskibraka Indonesia-Jateng, dan perguruan tinggi. Kehadirannya untuk menjadi mitra kerja yang memberikan penguatan kegiatan.