
SERAYUNEWS – Visi Gubernur Ahmad Luthfi untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi kreatif kini semakin nyata. Data Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) semester I-2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi kreatif Jawa Tengah yang sangat signifikan. Pencapaian ini menempatkan Jawa Tengah sebagai salah satu mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional, tentu dengan oleh capaian fantastis di sektor ekspor dan investasi.
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi progress yang dicapai Jateng. Riefky juga menyebut bahwa Presiden Prabowo telah menetapkan Jawa Tengah sebagai salah satu dari 15 provinsi pengembangan ekonomi kreatif prioritas. Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi Pemprov, Gekrafs, dan seluruh pegiat Ekraf Jawa Tengah.
Pertumbuhan ekonomi kreatif Jawa Tengah didukung oleh data konkrit yang melampaui rata-rata nasional:
Menurut data Bea Cukai Kemenekraf, Jawa Tengah berhasil menjadi provinsi dengan ekspor ekraf Jateng terbesar kedua secara nasional. Nilai ekspor yang dicatat pada semester I-2025 mencapai angka fantastis, yaitu sekitar Rp53 triliun. Subsektor fesyen, kriya, dan kuliner masih mendominasi capaian ini.
Dari sisi investasi, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa Jawa Tengah adalah provinsi dengan investasi sektor Ekraf Jawa Tengah terbesar ketiga. Jumlah investasi yang masuk mencapai Rp11,45 triliun pada semester I-2025. Riefky berharap angka ini akan terus meningkat hingga akhir tahun.
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah tujuan akhir, melainkan indikasi bahwa ekonomi kreatif telah menjadi back bone (tulang punggung) ekonomi regional. Pengembangan ekraf menerapkan prinsip menciptakan lapangan kerja baru dan membentuk “embrio ekonomi” di tingkat akar rumput.
Pemprov Jateng telah memulai langkah aksi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif Jawa Tengah dengan fokus pada:
Untuk memperluas dampak pengembangan ekraf, Pemprov Jateng memperkenalkan program Kecamatan Berdaya. Kecamatan menjadi sentral pengembangan ekonomi kreatif, menampung dan membina pegiat Ekraf yang ada di desa-desa. Saat ini, terdapat 150 pilot project Kecamatan Berdaya di Jawa Tengah.
Tantangan permodalan teratasi melalui dukungan Bank Jateng, yang kini menjadi bank penyalur KUR (Kredit Usaha Rakyat) terbesar di Jawa Tengah.
Dukungan untuk pengembangan ekraf di Jawa Tengah semakin kuat karena provinsi ini memiliki 12 kabupaten/kota kreatif yang telah ditetapkan—jumlah terbanyak di Indonesia.
Riefky berharap, subsektor potensial seperti game, musik, film/animasi, dan wellness product dapat tumbuh pesat. Untuk mewujudkan cita-cita provinsi kreatif ini, kolaborasi hexahelix antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media perlu untuk mendukung pegiat Ekraf Jawa Tengah yang berjuang selama ini.
Dengan nilai ekspor ekraf Jateng yang fantastis dan fokus pada pengembangan ekraf melalui program seperti Kecamatan Berdaya, Jawa Tengah semakin mantap menuju status provinsi kreatif yang mandiri. Ini adalah sinyal positif bagi investor dan pelaku usaha di seluruh Indonesia.