SERAYUNEWS – Malam 1 Suro dalam tradisi Jawa memiliki makna dan mitos tersendiri.
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, malam 1 Suro dianggap keramat, terutama jika jatuh pada hari Jumat.
Malam ini dipercaya sebagai waktu di mana makhluk seperti setan, jin, genderuwo, kuntilanak, dan lain sejenisnya aktif berinteraksi dengan dunia manusia.
Berikut adalah 6 mitos dan larangan yang harus dihindari selama malam 1 Suro berdasarkan tradisi Jawa:
Malam 1 Suro adalah malam yang didedikasikan untuk berdoa. Keluar dari rumah hanya diperbolehkan untuk kegiatan yang penting dan mendesak. Hal ini dilakukan untuk menghindari sial atau musibah, terutama bagi anak-anak.
Selain itu, tiga pemilik weton tertentu (Sabtu Pahing, Selasa Pon, Minggu Legi) dipercaya akan mendapat sial jika nekat keluar rumah malam ini.
Kegiatan seperti pernikahan atau khitanan tidak boleh dilangsungkan pada malam 1 Suro. Pernikahan dianggap tidak menghormati kekeramatan malam ini karena dipercaya banyak makhluk ghaib berkeliaran pada bulan ini.
Selama malam 1 Suro, masyarakat Jawa juga dilarang keras untuk mengumpat atau mengucapkan kata-kata buruk. Hal ini karena keburukan yang diucapkan dapat kembali kepada pelakunya sendiri.
Masyarakat Jawa meyakini bahwa pada malam 1 Suro, tidak boleh melakukan pembangunan, renovasi, atau bahkan pindah rumah. Perubahan bentuk rumah atau tinggal di tempat baru dianggap mengganggu keharmonisan dengan alam spiritual.
Dipercaya bahwa pada malam 1 Suro, banyak arwah leluhur yang meninggal akan mengunjungi rumah mereka. Arwah-arwah ini datang untuk meminta doa restu dari sanak keluarga yang masih hidup.
Saat mengikuti kirab di keraton, masyarakat harus berjalan kaki dari rumah menuju tempat acara. Hal ini dilakukan sebagai tanda penghormatan kepada arwah leluhur. Penggunaan kendaraan bermotor dikhawatirkan akan mengganggu dan mengusik kedamaian arwah.
Demikianlah mitos dan larangan yang dipegang teguh oleh masyarakat Jawa tradisional selama malam 1 Suro. Semoga informasi ini bermanfaat.***