SERAYUNEWS – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengimbau seluruh kepala daerah di wilayahnya, memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Penting bagi kita untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau,” kata Nana, Rabu (6/3/2024).
Menurut Nana, posisi inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara month to month (MtM) sebesar 0,57%. Inflasi bulanan yang cukup tinggi, akibat kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir. Sedangkan inflasi secara year on year (YoY), mencapai 2,98%.
Semua stakeholder perlu menekan inflasi jelang Ramadan ini, agar tidak melonjak tinggi. Ada sejumlah isu yang perlu jadi kewaspadaan menjelang Ramadan.
Tren kenaikan harga beras, hingga 1 Maret 2024 beras medium di Jawa Tengah mencapai Rp15.000 atau 37% di atas harga acuan pembeli (HAP). Selain itu, kenaikan harga sejumlah komoditas sembako akibat kenaikan permintaan.
Setidaknya empat komoditas yang perlu intervensi, yaitu beras medium yang harganya 37,6% di atas HAP. Kemudian beras premium yang harganya 20,9% di atas HAP, cabai merah besar yang harganya 62,6% di atas HAP, dan gula pasir yang harganya 26,2% di atas HAP.
Adapun enam komoditas lain juga berstatus waspada, yaitu telur ayam ras 16% di atas HAP, cabai merah keriting 41% di atas HAP. Selain itu bawang putih 23% di atas HAP, cabai rawit merah 35,6%, minyak 5,7% di atas HAP, dan kedelai impor 22,8% di atas HAP.
Menurut Nana, sejumlah langkah antisipasi sudah mulai pemerintah pusat maupun daerah lakukan. Mulai dari menggelontorkan bantuan beras Bulog kepada masyarakat dan beras SPHP di pasaran.
Khusus di Jawa Tengah, Pemprov Jateng juga mengeluarkan cadangan pangan untuk membantu masyarakat yang belum menerima bantuan pangan dari Bulog.
“Kita juga mengadakan gerakan pangan murah (GPM) dari Januari sampai idulfitri sebanyak 100 kali. Saat ini sudah berjalan 75 kali,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Nana meminta kepada seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah untuk disiplin melaporkan dan menginput data harga harian SP2KP.
Selain itu, berkomunikasi intensif antar anggota TPID termasuk Satgas Pangan dan Kejaksaan guna kelancaran pelaksanaan operasi pasar dan sidak gudang distributor.
“Kami juga koordinasi dengan Polda untuk mengecek harga pasar, pemantauan untuk menghindari penimbunan pangan tersebut. Itu langkah yang kami lakukan dalam waktu dekat,” paparnya.
Isu lainnya menjelang ramadan dan idulfitri, peningkatan pergerakan orang yang menuju dan melintas Jawa Tengah. Selama Lebaran 2024, perkiraan meningkat 25% di banding periode Lebaran 2023.
Kemudian kenaikan tarif angkutan umum semua moda transportasi yang berisiko mendorong inflasi, serta periode transisi sebelum memasuki kemarau pada Juni.***