SERAYUNEWS-Jelang pelaksanaan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024 di Banjarnegara, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menargetkan adanya penurunan angka stunting lebih dari 3,5 persen. Hal ini diungkapkan oleh Pj Bupati Banjarnegara M Masrofi saat melakukan rapat koordinasi jelang SSGI tahun 2024 di Pendopo Dipayudha Banjarnegara, Rabu (26/9/2024). Stunting sendiri adalah tinggi badan anak yang pendek dari anak seusianya karena kurang gizi.
Menurutnya, target tersebut harus mampu tercapai, dimana sebelumnya angka stunting di Kabupaten Banjarnegara mencapai 19,9 persen. Artinya dengan adanya penurunan minimal 3,5 persen, angka staunting di Banjarnegara diharapkan berada pada angka 16,4 persen.
“Ini target yang sudah dicanangkan, namun kami berharap bisa lebih dari itu, syukur-syukur sampai menembus angka 15 persen,” katanya.
Dikatakannya, adanya pelaksanaan SSGI ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran status gizi balita di Banjarnegara, apalah mereka mengalmai stunting, wasting, underweight, dan obesitas.
“Dengan survei ini, akan dapat dilihat status gizi masyarakat yang merupakan cerminan kualitas hidup bangsa, dan survei ini akan menjadi dasar bagi kebijakan dan program-program kita di masa yang akan datang,” katanya.
Untuk itu, Masrofi meminta komitmen dukungan stakeholder terkait untuk dapat mengawal pelaksanaan survei SSGI. “Saya harapkan seluruh pemangku kepentingan memahami mekanisme pelaksanaan SSGI Tahun 2024, sehingga prosesnya dapat berjalan dengan lancar,” katanya.
Tak hanya itu, dia juga berharap petugas di lapangan nantinya melihat secara langsung kondisi balita yang ada di wilayahnya masing-masing sebelum pelaksanaan SSGI. Melakukan pendampingan sebaik mungkin, sediakan data yang diperlukan, dan pastikan juga ibu balita gizinya berkuaitas, balitanya tidak stunting, sehat sesuai standar yang telah ditentukan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Latifa Hesti P menginformasikan bahwa pelaksanaan SSGI di Kabupaten Banjarnegara akan dimulai tanggal 30 September sampai dengan 6 November 2024.
“Masih ada sisa waktu untuk mengevaluasi kondisi balita di wilayahnya masing-masing, lakukan kolaborasi dengan menyiapkan balitanya agar pada saat survei tidak bermasalah,” katanya.
Hesti meminta stakeholder terkait dan petugas di lapangan untuk menyiapkan SSGI dengan maksimal. Selain balitanya sudah tidak bermasalah juga kesiapan berkas yang dibutuhkan sudah tersedia pada saat pelaksanaan SSGI.
“Dengan persiapan dan pendampingan yang maksimal, semoga angka stunting di Kabupaten Banjarnegara dapat turun,” katanya.