SERAYUNEWS – Jelaskan pembagian ibadah dari segi kepentingannya, demikian bunyi soal yang saat ini banyak dicari jawabannya.
Apabila Anda juga hendak mencari tahu jawaban dari soal tersebut, maka Anda tak perlu khawatir lagi.
Berikut SerayuNews.com sajikan jawaban lengkap dengan penjelasannya.
Ibadah telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan umat Islam. Berdasarkan buku ‘Psikoterapi Islam Fiqh dan KHI‘ karya Prof. Dr. Khairunnas Rajab (2021:195), diketahui bahwa ibadah bertujuan untuk memperkokoh keyakinan serta pengkhidmatan umat terhadap Allah SWT.
Ini juga merupakan praktik menyucikan diri serta pengakuan bahwa manusia adalah makhluk-Nya.
Dari segi kepentingannya, ibadah dibagi menjadi dua yaitu ibadah Fardi dan ibadah Ijtima.
Ibadah Fardi adalah ibadah yang dilakukan untuk diri sendiri. Sedangkan, Ijtima merupakan ibadah yang diamalkan demi kepentingan orang lain.
Dalam Islam, keduanya harus diamalkan secara beriringan.
Ibadah ini bisa diartikan untuk memperkuat hubungan seseorang dengan Allah SWT, dan mencakup berbagai bentuk ibadah yang dapat dilakukan sendiri.
Contoh-contoh ibadah Fardi meliputi sholat, puasa, dzikir, berdoa, serta berbagai amalan kebaikan kebaikan yang mengundang pahala.
Ibadah Fardi sangat penting karena lewat ibadah ini, seorang dapat memperkuat keimanannya serta lebih dekat dengan Allah.
Di sisi lain, Ijtima adalah ibadah yang tidak hanya memberikan keutamaan kepada pelakunya, tetapi juga menyebarkan dampak positif bagi orang lain atau masyarakat secara umum.
Ibadah Ijtima mencakup amalan-amalan yang bisa dilaksanakan demi kebaikan bersama. Misalnya, sedekah, zakat, haji, dan berbagai amalan kebajikan lainnya.
Dengan mengamalkannya, maka seseorang turut berkontribusi pada kesejahteraan sosial masyarakat serta mampu membangun hubungan yang lebih harmonis lagi dengan orang-orang di sekitarnya.
Kesimpulannya, Islam menekankan pentingnya keseimbangan dalam beribadah.
Ibadah Fardi bakal memperkuat pondasi iman dan ketakwaan individu, sedangkan Ibadah Ijtima bakal memperkaya hubungan sosial serta mencipakan lingkungan yang saling mendukung.
Sehingga, antara ibadah Fardi dan Ijtima, keduanya harus diamalkan barengan agar seseorang mendapatkan berkahnya, baik itu di dunia maupun di akhirat.
Nah, demikian tadi jawaban mengenai pembagian ibadah dari segi kepentingannya lengkap dengan penjelasan hingga contoh-contohnya. Semoga bermanfaat.***