Pejawaran, serayunews.com
Masih tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir ini membuat kondisi jembatan Bojong semakin mengkhawatirkan. Padahal jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat penghubung tiga kecamatan, termasuk jalur alternatif menuju dataran tinggi Dieng.
Bagyo, warga Desa Pejawaran mengatakan, tingginya curah hujan membuat arus Sungai Bojong semakin deras yang membuat tiang tengah jembatan ambruk. Hal ini membuat kondisi jembatan miring.
“Tiang penyangga jembatan sudah ambruk akibat terbawa arus. Untuk sementara warga membangun jembatan darurat dengan bambu, hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas. Kami berharap pembangunan jembatan ini segera dilakukan,” katanya.
Menurutnya, akibat kondisi jembatan yang semakin mengkhawatirkan, sejumlah kendaraan roda empat yang akan menunju Dieng melalui Kecamatan Pagentan harus memutar melewati Desa Darmasari, Penusupan. Atau melalui jalur Banjarnegara-Karangkobar.
Sementara itu, Kepala DPU PR Banjarnegara melalui Kabid Bina Marga Arqom Al Fahmi mengatakan, perbaikan jembatan tersebut sebenarnya sudah dianggarkan dan akan dibangun tahun ini. Bahkan anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut sudah masuk APBD tahun 2021 sebesar Rp 1,5 miliar.
Dengan kondisi ini, maka pembangunan jembatan akan dipercepat. Nantinya, saat dilakukan pembangunan jembatan, akses jalur tersebut akan ditutup total.
“Untuk memperlancar proses, nanti jalur menuju jembatan akan ditutup total, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. Sedangkan untuk waktu pengerjaan diperkirakan sekitar 150 hari kalender,” ujarnya.
Menanggapi keluhan masyarakat terkait kerusakan jembatan tersebut, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono melakukan tinjauan lokasi. Nahkan dia meminta agar pembangunan jembatan Kali Bojong di desa Pejawaran Kecamatan Pejawaran dikebut pelaksanaannya.
“Kami sudah memerintahkan DPU PR melalui kabid bina marga untuk mengawasi pelaksanaan permainan jembatan ini dengan sebaik-baiknya. Kami minta dikebut dengan hasil yang terbaik. Karena jembatan ini merupakan akses yang sangat penting bagi masyarakat,” katanya.
Jembatan tersebut merupakan jalur favorit para wisatawan yang akan menuju Dieng melalui jalur Singamerta Pagentan.
“Ini memang sudah kami siapkan untuk pembangunan jembatan, sehingga bisa dipercepat pelaksanaanya,” ujarnya.
Seperti diberitakan, jalur menuju Dieng via Kecamatan Pagentan, ditutup untuk kendaraan roda empat. Penyebabnya, jembatan Kali Bojong sepanjang 16 meter yang berada di Desa Panusupan Pejawaran miring setelah tiang penyangga ambruk tergerus arus sungai. Tiang penyangga utama jembatan ambrol. Sedangkan di tepi jembatan, temboknya pun ambrol dan tanahnya longsor tergerus arus sungai.