Banjarnegara, serayunews.com
Dua jenazah ibu dan anak ini adalah Theresia Dewi (48) bersama sang anak Okta Ali Abrianto (31). Mereka adalah warga Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Keduanya terungkap identitasnya melalui pencocokan data ante mortem dan post mortem dari jenazah dan keluarga.
Keluarga langsung membawa jenazah ibu dan anak tersebut ke Magelang. Sebelumnya telah ada serah terima dari Polres Banjarnegara pada keluarga di RSUD Banjarnegara.
Kedua ibu dan anak ini pergi ke Banjarnegara sekitar November 2021 dengan alasan mengambil dana proyek. Ibu dan anak ini berangkat ke Banjarnegara setelah sebelumnya berangkat ke Kota Salatiga pasa akhir November.
Baca juga: [insert page=’usai-teridentifikasi-lima-jenazah-korban-dukun-pengganda-uang-di-banjarnegara-kembali-digali’ display=’link’ inline]
Kakak kandung Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan mengatakan, sebelumnya saat mendapatkan berita tentang pembunuhan berantai dukun pengganda uang dan melihat beberapa tanda-tanda jenazah yang ditemukan adanya adik kandung dan anaknya.
Yusuf mengaku mengenal benda yang ada bersama jenazah korban pembunuhan sang dukun. Kedua korban sempat pamit ke Banjarnegara pada November, dan setelah itu tidak terdeteksi.
Selama itu, pihak keluarga juga terus mencari dan terus berupaya keras untuk menemukan ibu dan anak ini. Dengan penemuan ini, sang kakak ini bersyukur.
Baca juga: [insert page=’polisi-pastikan-ibu-dan-anak-asal-magelang-jadi-korban-pembunuhan-dukun-pengganda-uang-di-banjarnegara’ display=’link’ inline]
“Kami mengucapkan terima kasih pada Polres Banjarnegara yang telah menemukan adik dan keponakan saya. Meski adik dan keponakan kami ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.
Sebelumnya, Polres Banjarnegara berhasil mengungkap identitas delapan dari 12 korban pembunuhan sadis Tohari alias Mbah Slamet sang dukun pengganda uang di Banjarnegara. Keluarga mulai mengambil beberapa korban yang berhasil teridentifikasi untuk memakamkan di kampung halamannya.