SERAYUNEWS—-Jamaah Islamiyah (JI), kelompok militan Islam di Asia Tenggara, yang pernah berafiliasi ke al-Qaeda dan dituduh mendalangi beberapa serangan terorisme baru saja mengumumkan pembubaran diri.
Pernyataan pembubaran JI termuat dalam sebuah video berdurasi 3 menit 10 detik pada 30 Juni 2024 di Bogor, Jawa Barat.
Dalam salah satu pernyataannya, JI menyatakan pembubaran JI dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Selain itu, mereka menegaskan juga kesiapan untuk mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI serta berikut konsekuensi logisnya.
Keputusan JI tersebut mendapat sambutan baik oleh Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi.
Menurutnya, deklarasi pembubaran organisasi radikal-terorisme ini adalah sejarah baru, tak hanya bagi Indonesia, tetapi juga Asia Tenggara.
“Organisasi terorisme yang mendeklarasikan untuk membubarkan diri itu baru terjadi sekarang (JI). Ini sangat historikal, sangat bersejarah,” ujar Islah (5/7/2024).
Islah juga mengatakan di balik ini semua ada upaya panjang Densus 88 hingga mampu menyadarkan para pemikir ekstremis bahwa apa yang mereka lakukan selama ini salah.
“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri yang telah melakukan berbagai upaya untuk menyadarkan kelompok JI baik secara hard approach maupun soft approach hingga mereka kembali ke pelukan NKRI,” ujarnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama bidang Radikalisme dan Intoleransi Nuruzzaman berharap Densus 88 terus mengawal proses deraikalisasi ini sampai akar rumput simpatisan JI.
Mereka semua perlu mendapat ajakan untuk kembali ke NKRI jangan sampai seperti HTI.
“Kami mengapresiasi Densus 88 AT (Antiteror) Polri atas capaiannya, deradikalisasi dan soft approach yang berhasil hingga Jamaah Islamiyah membubarkan diri dan kembali ke pangkuan NKRI,” kata Nuruzzaman dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/7/2024).
Namun demikian, Islah Bahrawi mengingatkan agar negara tidak lengah dalam melakukan pengawasan usai deklarasi pembubaran JI tersebut.
Menurutnya, ideologi sejati tidak akan pernah mati, yang mungkin terjadi hanyalah hibernasi sampai tiba waktu mereka akan kembali bangkit.***(O Gozali)