Advertisement
Advertisement
Oji menyampaikan hal itu saat makan bersama di tengah kebun singkong, wilayah Desa Pasunggingan, Kecamatan Pengadegan, Sabtu (5/12/2020). Obrolan bersama petani itu dilakukan setelah sebelumnya Oji turut memanen singkong di kebun Sarpin, warga setempat.
“Selama berkeliling Purbalingga, saya mendengar keluhan, yang saya anggap itu adalan aspirasi, bahwa perlu ada solusi untuk mengatasi. Tidak hanya di sini (Pengadegan, red), kemarin juga para petani sawah di Kemangkon, petani buah dan sayur di Karangreja mengeluhkan hal yang sama. Tidak adanya kepastian harga dan pembelian hasil panen,” kata Oji.
Keluhan para petani, lanjut Oji, merupakan PR yang harus diselesaikan. Suara-suara dari bawah inilah yang sangat perlu didengar, jika ingin mewujudkan kesejahteraan. Karana tidak bisa dipungkiri, petani merupakan pahlawan pangan bangsa. Sudah selayaknya perlu diperhatikan kesejahteraan demi keberlangsungannya.
“Oleh karena itu, saya menawarkan Kartu Petani Sejahtera untuk para petani Purbalingga. Di dalamnya ada jaminan stabilitas harga panen komoditas pertanian dengan sistem resi gudang yang akan dibeli oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),” kata Oji yang dalam Pilkada Purbalingga 2020 berpasangan dengan calon Wakil Bupati Zaini Makarim.
Sarpin menyampaikan, bahwa hasil panen singkong sebelumnya, dia hanya mendapat harga jual Rp 450/kg. Padahal biaya produksi untuk modal awalnya di atas nilai itu.
“Kemarin kami panen singkong harga jualnya hanya 450 perak per kg. Kami ingin ketika Mas Oji jadi bupati, mohon untuk membuat pabrik pengolahan singkong agar kami terjamin hasil panennya,” ujar Sarpin.
Oji menambahkan, bahwa untuk bisa mendengar suara rakyat memang perlu turun langsung sampai ke bawah. Aspirasi-aspirasi dari warga, tidak harus selalu disampaikan dari acara formal. Justru, melalui juguran santai orang cenderung lebih berani terbuka. Saat itu, tidak ada menu spesial yang disantap Oji. Makanan apa yang dibawa Sarpin untuk bekal, itulah yang dia nikmati bersama.