SERAYUNEWS – Sutradara ternama Joko Anwar kembali membuka kesempatan bagi para aktor tanah air untuk berpartisipasi dalam proyek film terbarunya.
Setelah keberhasilan film Pengepungan di Bukit Duri, ia kini mengumumkan proses open casting untuk film produksi Come and See Pictures.
Pengumuman ini ada di unggahan akun Instagram pribadinya, @jokoanwar, pada hari Minggu, 4 Mei 2025.
Dalam keterangan unggahan tersebut, ia menulis, “Bergabunglah dengan FILM KAMI BERIKUTNYA!”
Sebelum mengumumkan open casting, Joko Anwar memberikan sinyal mengenai proyek film terbarunya.
Melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Rabu, 30 April 2025, ia menulis, “Setelah Pengepungan di Bukit Duri, tahun depan saya akan kembali ke genre horor.”
Meskipun belum ada informasi lebih lanjut mengenai judul atau sinopsis, pernyataan tersebut menunjukkan bahwa Joko akan kembali ke genre horor yang telah mengangkat namanya.
Sejumlah film horor karya Joko Anwar, seperti Pengabdi Setan (2017), Perempuan Tanah Jahanam (2019), serta Siksa Kubur (2024), telah meraih sukses besar.
Dalam unggahan terbaru, Joko Anwar mengungkapkan bahwa ia sedang mencari aktor pria dengan rentang usia antara 30 hingga 50 tahun.
Ia menekankan bahwa calon pemeran sebaiknya memiliki kemampuan menari dalam berbagai gaya.
Sebagai nilai tambah, pelamar yang memiliki postur tubuh berotot atau dengan tipe tubuh besar dan kekar akan mendapatkan prioritas lebih.
Bagi mereka yang memenuhi kriteria tersebut, Joko meminta untuk segera mengirimkan video perkenalan diri serta video menari.
Kirimkan video ke alamat email casting@comeandseepictures.com. Batas akhir pengiriman materi adalah tanggal 10 Mei 2025.
Film ke-11 karya Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, masih tayang di bioskop sejak rilis pada 17 April 2025.
Dalam sebuah unggahan di Instagram pada Minggu, 4 Mei, Joko menginformasikan bahwa film ini telah berhasil meraih 1.607.448 penonton dalam waktu 18 hari penayangan.
Mengambil latar waktu tahun 2027, film ini menggambarkan kehancuran Indonesia akibat ketegangan sosial, diskriminasi, dan kebencian rasial.
Cerita berfokus pada sosok Edwin (Morgan Oey)yang merupakan seorang keturunan Tionghoa. Ia bertekad untuk menemukan keponakan yang hilang, sesuai dengan janji kepada mendiang kakaknya.
Perjalanan Edwin membawanya ke SMA Duri, sebuah sekolah yang penuh dengan murid-murid bermasalah dan situasi kekerasan yang brutal.
Dalam menghadapi kerusuhan kota dan ancaman dari siswa-siswa, Edwin mendapatkan bantuan dari Diana (Hana Pitrashata Malasan).
Melalui film ini, Joko Anwar tidak hanya menyuguhkan aksi yang mendebarkan, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan kondisi sosial dan pendidikan di Indonesia.
Film ini diproduksi oleh Come and See Pictures bekerja sama dengan studio Hollywood, Amazon MGM Studios.