SERAYUNEWS—- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jokowi Learning Center di SMA Kebangsaan Lampung pada Kamis (11/7/2024).
Adapun SMA Kebangsaan adalah sekolah yang didirikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).
Sejumlah tokoh hadir dalam peresmian tersebut, antara lain pengusaha Boy Thohir dan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Hadir pula Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Ada kejadian menarik saat Jokowi ingin meresmikan gedung ini, ia tampak bingung. Ia sempat bertanya kepada Zulhas soal penamaan gedung fasilitas terbaru sekolah SMA Kebangsaan, yang menggunakan namanya. Kemudian, ia sempat ragu saat melakukan peresmian fasilitas itu.
“Dengan mengucap bismillahirrahmaanirrahim, pada siang ini saya resmikan …sebentar-sebentar, kok gedung Jokowi Learning Center, iya? (Tanya Jokowi sambil terkekeh ke Zulhas yang mengannggukan kepala) gedung Jokowi Learning Center SMA Kebangsaan di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung secara resmi pada siang ini saya resmikan,” katanya, mengutip dari video kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/7/2024).
Jokowi berharap SMA Kebangsaan ini dapat dibangun di daerah lainnya, sebab siswa dan siswi di sekolah tersebut berasal dari 28 Provinsi Indonesia.
“Bahkan dari tanah Papua juga ada, ini luar biasa. Artinya, SMA Kebangsaan ini diakui secara nasional,” jelasnya.
Jokowi juga bicara mengenai persaingan antarnegara yang membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Ia mengungkapkan saat ini kondisi Indonesia sudah lebih baik yang menempati posisi 27 dalam IMD World Competitiveness Ranking atau naik tujuh peringkat dari tahun sebelumnya.
Hal itu terlihat dari unsur infrastruktur, teknologi, dan inovasi, Indonesia yang tak kalah dari Malaysia dan Thailand. Namun, ada dua bidang yang membuat Indonesia tertinggal dari negara tetangga, yaitu pendidikan dan kesehatan.
“Sayangnya dari sisi daya saing kita meskipun naik 7 level sangat bagus sekali, tapi untuk pendidikan dan kesehatan masih di ranking 57, 58,” kata Jokowi.
Dengan strategi membangun sekolah yang memiliki fasilitas baik untuk masyarakat menengah ke bawah, ia meyakini masa depan pendidikan Indonesia meningkat.
“Kalau semua menteri kemudian dari kita-kita yang memiliki rezeki yang banyak seperti pak Hatta, pak Boh Thohir kemudian mendirikan sekolah seperti ini 10, 10 saja, yang lain juga 10, 10 tapi harus seperti SMA kebangsaan ini fasilitasnya, pasti ranking kita akan melompat,” ujar Jokowi.***(O Gozali).